Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan mendapat banyak laporan mengenai tidak netral lembaga negara di Pilkada serentak 2024.
"Saya mendengar begitu banyak laporan terhadap lembaga negara nan tidak netral. Mereka memaksakan pasangan calon tertentu dengan beragam intimidasi dan sekaligus iming-iming sembako cuma-cuma apalagi uang. Itu semua adalah bagian dari money politics," kata Megawati, dalam video nan ditayangkan di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (20/11).
Megawati pun menyinggung soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 136/PUU-XXII Tahun 2024 melalui Revisi Pasal 188 Undang-Undang No. 1 Tahun 2018.
"Ingat bahwa Mahkamah Konstitusi telah mengambil keputusan nan sangat penting, bahwa aparatur negara nan tidak netral bisa dikenakan hukuman pidana," tegas dia.
Dengan adanya putusan MK tersebut, masyarakat tak perlu cemas untuk memilih pemimpin tanpa perlu risau adanya intimidasi.
"Dengan landasan norma tersebut kepada seluruh rakyat Indonesia tidak perlu ragu dan takut di dalam menghadapi beragam intimidasi, siapapun nan beriktikad curang dan tidak demokratis bakal berhadapan dengan kekuatan rakyat," ucap dia.
Megawati meminta, agar pilkada dapat melangkah dengan jujur, adil, dan demokratis. Serta, pilihlah calon kepala wilayah dengan bijak.
"Ingat, mencoblos hanya lima menit, namun dampaknya bisa selama lima tahun. Pilihlah calon kepala wilayah dan wakil kepala wilayah dengan bijak. Pilih nan terbaik, pilihlah nan bisa memberikan agunan masa depan," imbuh Megawati.
Kader PDIP Jangan Terlena di Zona Nyaman
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto sampaikan pesan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam aktivitas safari politik dan konsolidasi pemenangan Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Senin (4/11/2024).
"Kepada personil dan kader partai untuk tak terlena area nyaman sehingga melupakan tugasnya di Pilkada Serentak 2024," katanya dalam keterangannya di Bondowoso, Jawa Timur, dikutip dari Antara.
Menurut Hasto, Ketua Umum DPP PDIP Megawati memperhatikan bahwa saat ini banyak kader partai nan sedang masuk dan terlena pada area nyaman. Pernyataan Hasto menyampaikan pesan Megawati itu mendapat banyak support dari kader partai nan hadir.
"Maka dari itu, pilkada serentak ini (Pilgub Jatim) adalah momentum untuk kembali dan tak hanya berada di area nyaman. Apalagi Bu Risma adalah representasi wajah partai nan pro-rakyat kecil," kata Hasto.
Dalam aktivitas safari politik itu, juga dihadiri Calon Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini dan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto dan Gus Moh. Baqir.
Pada kesempatan itu, Hasto juga menekankan bahwa Pancasila mengandung makulat pembebasan dan keberpihakan. "Bu Risma adalah representasi pembela wong cilik. Kepemimpinan Bu Risma itu nyata, perhatiannya ke rakyat itu nyata," tuturnya.
"Kalau kita mau Jawa Timur maju, semua mau pembangunan tata kota seperti Surabaya, maka bekerja keras dan pilih Bu Risma jadi gubernur Jawa Timur," kata Hasto menambahkan.