Kucing Mesir, khususnya, menjadi terkenal di kalangan orang Romawi dan Viking nan membawa kucing ke kapal mereka untuk pengendalian hama. Kedua golongan inilah nan kemudian mengambil alih revolusi kucing, membantu menyebarkannya ke seluruh Afrika, Eropa, dan Asia.
Dikutip dari laman Science News pada Jumat (18/10/2024), sebagian besar kucing domestik tidak jauh berbeda dengan kucing liar. Namun, ada 13 gen nan diubah melalui seleksi alam selama proses domestikasi.
Selama masa domestikasi, kucing liar mengalami sejumlah perubahan pada sejumlah oragan tubuhnya. Kucing domestik saat ini telah mengalami pengurangan bagian otak nan mengenai dengan agresi, ketakutan, dan reaktivitas secara keseluruhan.
Selain itu, usus kucing domestik juga condong lebih panjang, sehingga lebih lama untuk mencerna makanan nabati nan disediakan alias didapatkan dari manusia. Perubahan perkembangan paling signifikan selama domestikasi kucing melibatkan perilakunya.
Pandangan umum bahwa kucing rumahan adalah penyendiri tidak sepenuhnya benar. Ketika banyak kucing domestik hidup bersama, khususnya di tempat di mana manusia menyediakan makanan dalam jumlah besar, mereka membentuk golongan sosial.
(Tifani)