Jakarta PinangRaya - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ina Agustina Isturini mengatakan saat ini pemerintah telah menyusun enam strategi untuk mengentaskan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia pada 2030.
Strategi nan dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia tersebut merupakan komitmen pemerintah dalam mendukung kebijakan dari Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melalui melalui "The Global Strategy for Dengue Prevention and Control 2012-2020 dan A Road Map for Neglected Tropical Diseases (NTDs) 2021-2030: Zero Dengue Death by 2030".
“Dengan telah ditentukannya sasaran nol kematian akibat Dengue pada tahun 2030, Indonesia telah menyusun enam strategi nasional dalam penanggulangan Dengue,” kata Ina Agustina Isturini melalui video conference di Jakarta, Kamis.
Enam langkah strategis nan diyakini dapat sukses itu antara lain penguatan manajemen vektor nan efektif, aman, dan berkesinambungan, kemudian peningkatan akses dan mutu tatalaksana Dengue, serta penguatan surveilans Dengue nan komprehensif serta manajemen KLB nan responsif.
Baca juga: Kemenkes galakkan vaksin DBD komplit masuki musim hujan
Selanjutnya adalah peningkatan pelibatan masyarakat nan berkesinambungan, penguatan komitmen pemerintah, kebijakan manajemen program, dan kemitraan. Kemudian nan tidak kalah krusial adalah pengembangan kajian, intervensi, inovasi, dan riset, sebagai dasar kebijakan dan manajemen program berbasis bukti.
Tidak hanya pada enam strategi tersebut, kata dia, pemerintah juga menghadirkan beragam penemuan seperti Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dengan serentak meluangkan waktu 10 menit pada pukul 10.00 selama minimal 10 minggu setiap hari Minggu untuk melaksanakan 3M Plus, dan aktivitas lain untuk mencegah penularan jangkitan Dengue.
Selanjutnya adalah terdapat dua vaksin Dengue nan telah mendapat izin edar dari Badan POM RI, nan sementara ini dapat digunakan menjadi vaksinasi dengan skema pilihan alias berbayar, bekerja sama dengan pihak organisasi pekerjaan di Indonesia.
Untuk penemuan nan terakhir nan sedang dilakukan adalah pemanfaatan penemuan vektor berupa teknologi nyamuk Aides aegypti ber-Wolbachia nan dalam penelitian di Yogyakarta dan di negara-negara lain seperti Brasil, Australia, Vietnam, dan lain-lain, sudah terbukti efektif untuk pencegahan Dengue.
“Saat ini sedang dilakukan pilot penerapan Wolbachia di lima kota, sebelum diperluas dalam skala nasional, ialah di Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Tangerang, Kota Bontang, dan Kota Kupang,” ujar dia.
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024