Perjalanan Giring Ganesha dari musisi menjadi Wamen Kebudayaan

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Jakarta PinangRaya - Musisi sekaligus politisi Giring Ganesha ditunjuk oleh Presiden RI Prabowo Subianto menjadi Wakil Menteri (Wamen) Kebudayaan dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 mendampingi Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Nama Giring mencuat sebagai kandidat wakil menteri di Kabinet Merah Putih ketika dia menjadi salah satu tokoh nan diundang Prabowo ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Bahkan, pada saat itu Giring telah membocorkan bahwa dirinya bakal bekerja sama dengan Fadli di kabinet nan disusun Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu.

Adapun kedudukan Menteri Kebudayaan nan diemban Fadli, didampingi Giring, merupakan hasil pemekaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadi tiga kementerian ialah Kementerian Kebudayaan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Baca juga: Menteri Kebudayaan bakal jadikan Indonesia ibu kota budaya dunia

Baca juga: Fadli Zon akui sudah miliki minat budaya sebelum terjun ke politik

Sosok nan juga dikenal publik dengan nama Giring "Nidji" itu lahir di Jakarta pada 14 Juli 1983. Giring merupakan putra seorang wartawan berjulukan Djumaryo Imam Muhni nan pernah bekerja di beragam media ialah instansi buletin Antara, majalah Astri, dan harian Berita Yudha.

Giring pernah mengenyam pendidikan di SMA Negeri 34 Jakarta dan lulus tahun 2002. Kemudian, dia melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana komunikasi, bidang Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Paramadina.

Ia sempat mengambil libur kuliah untuk konsentrasi pada pekerjaan bermusik, sehingga dia tidak menyelesaikan kuliah. Tahun 2023, dia memutuskan kembali berkuliah di Universitas Terbuka dan sukses meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi.

Mengemban tugas sebagai Wakil Menteri Kebudayaan, Giring dikenal mempunyai minat serta pengalaman di bumi seni, terutama seni musik. Perjalanannya di bumi musik bermulai ketika Giring berbareng teman-temannya membentuk sebuah grup band berjulukan Nidji pada tahun 2002 dimana dia mengisi posisi vokalis.

Pada tahun 2006, Nidji merilis album perdana mereka berjudul "Breakthru". Selama Giring menjadi vokalis, Nidji menghasilkan sejumlah lagu hits terkenal antara lain "Hapus Aku", "Kau dan Aku", dan "Laskar Pelangi".

Tidak berakhir di bumi tarik suara, Giring melebarkan kiprahnya di industri intermezo dengan menggeluti seni peran sebagai tokoh alias pemain film.

Beberapa movie nan pernah dia perankan ialah "Sang Pencerah" tahun 2010, "Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea" tahun 2016, dan pengisi bunyi karakter animasi Paddle Pop Lion dalam movie animasi "Paddle Pop Kombatei The Movie".

Pada tahun 2017, Giring memutuskan meninggalkan pekerjaan musik dan perfilman lampau berkecimpung di kancah politik. Ia memilih terjun ke bumi politik lantaran keinginannya memberikan kontribusi dirinya terhadap bangsa dan negara.

Pada periode 2019-2024, dirinya dipercaya menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggantikan Grace Natalie nan mengejar pendidikan di Singapura.

Setelah kontestasi Pemilihan Umum 2024, Giring kembali ke bumi musik nan membesarkan namanya dimana dirinya sempat tampil di beberapa panggung. Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk kembali menulis lagu dan masuk dapur rekaman.

Mengemban amanah sebagai Wakil Menteri Kebudayaan, Giring mengaku mempunyai visi nan sejalan dengan Fadli Zon nan meletakkan perhatian terhadap identitas kebudayaan Indonesia.

"Bahwa kita punya tugas besar untuk membangun bangsa dan negara, dan juga tugas besar untuk reinventing the Indonesian culture (menemukan kembali kebudayaan Indonesia, red.),” kata Giring.

Kebudayaan Indonesia menjadi salah satu aspek krusial dalam visi Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu tercermin dalam sejumlah rencana program kerja nan berangkaian dengan pelestarian budaya ialah membangun kembali taman-taman budaya sebagai wadah perlindungan, pengembangan, dan pemajuan seni-seni tradisional Indonesia.

Kemudian, melengkapi dan memodernisasi tata kelembagaan dalam program nasional perlindungan warisan budaya, meningkatkan partisipasi publik dalam upaya pelestarian warisan budaya serta seni tradisional, dan tetap banyak lagi.*

Baca juga: Fadli Zon antusias sambut retret Kabinet Merah Putih di Lembah Tidar

Baca juga: Prabowo tunjuk Fadli Zon jadi Menteri Kebudayaan didampingi Giring

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024

Selengkapnya
Sumber News
News