London PinangRaya - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menyerukan gencatan senjata segera di Lebanon.
Seruan itu mereka sampaikan saat keduanya berjumpa di kediaman resmi Starmer pada Senin waktu setempat, di mana mereka terlibat obrolan tingkat tinggi nan membahas meningkatnya bentrok di Lebanon dan Timur Tengah nan lebih luas.
Pertemuan itu menggarisbawahi perlunya segera gencatan senjata di Lebanon dan pentingnya melindungi nyawa penduduk sipil dan prasarana penting, menurut pernyataan instansi PM Inggris 10 Downing Street.
Kedua pemimpin menggarisbawahi pentingnya penghentian permusuhan dengan segera, dan kesepakatan bahwa solusi politik nan konsisten dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 menawarkan jalan untuk mencapai stabilitas.
"Mengenai bentrok regional nan lebih luas, Perdana Menteri menggarisbawahi perlunya semua pihak untuk meredakan ketegangan dan berupaya mencapai perdamaian jangka panjang nan berkepanjangan di Timur Tengah," tambah pernyataan itu.
Sejak Senin awal hari, serangan udara Israel di Lebanon selatan dan timur telah menewaskan sedikitnya 25 orang, termasuk anak-anak, dan menyebabkan kerusakan luas terhadap rumah-rumah, masjid, dan infrastruktur, menurut sumber resmi Lebanon dan info lapangan nan dikumpulkan oleh Anadolu.
Israel meningkatkan serangan udaranya secara masif di Lebanon pada bulan lalu, untuk melawan apa nan mereka klaim sebagai sasaran Hizbullah, meningkatkan eskalasi perang lintas pemisah nan telah berjalan selama satu tahun antara Israel dan golongan itu sejak dimulainya serangan sadis Israel di Gaza.
Lebih dari 2.670 orang telah tewas dan nyaris 12.500 lainnya luka-luka dalam serangan Israel sejak Oktober tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel memperluas bentrok pada 1 Oktober tahun ini dengan meluncurkan serangan darat ke Lebanon selatan.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Duta Lebanon: Pasukan PBB gagal, Dewan Keamanan kudu ambil tindakan
Baca juga: Lebanon sebut korban tewas akibat serangan Israel mencapai 2.710 orang
Penerjemah: Katriana
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024