Jakarta PinangRaya - Presiden RI Prabowo Subianto mengaku tidak berani menolak undangan pertemuan bilateral dengan Amerika Serikat dan China, lantaran kedua negara tersebut merupakan negara dengan kekuatan besar.
Berdasarkan info nan dihimpun, Presiden Prabowo dijadwalkan berjumpa Presiden Joe Biden di AS dan Presiden Xi Jinping di China, sebelum menghadiri KTT APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil.
"Begitu diundang ke Tiongkok, Amerika juga undang. Waduh, dua kekuatan besar 'ngundang'. Ya enggak berani saya 'nolak' kan? Demi rakyat, kudu saya berangkat ke situ," kata Prabowo saat memberikan sambutan pada deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional di Indonesia Arena Senayan, Jakarta, Sabtu sore.
Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya mau berkonsentrasi mengurus Negara di dalam negeri.
Namun, Prabowo mengatakan rangkaian kunjungan ke luar negeri untuk memenuhi undangan AS dan China, serta menghadiri KTT APEC dan KTT G20 adalah tanggungjawab pertama setelah dilantik menjadi Presiden.
Baca juga: Prabowo minta kementerian kurangi perjalanan ke luar negeri
Baca juga: Prabowo ungkap GSN telah berikan busana sekolah untuk 10 ribu anak
Kepada para undangan nan hadir, termasuk menteri Kabinet Merah Putih, Prabowo meminta izin untuk melakukan kunjungan luar negeri. Menurutnya, kunjungan ini merupakan upaya pemerintah untuk berasosiasi baik dengan semua negara.
Kepala Negara menilai bahwa Indonesia bakal mengambil jalan politik tanpa lawan, dan memilih untuk tidak terseret dalam pertikaian antarnegara.
"Karena Indonesia mengambil jalan seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Pemimpin-pemimpin Indonesia, kudu menjaga bahwa Indonesia, rakyat Indonesia, bangsa Indonesia, tidak terseret ke dalam pertikaian orang-orang lain. Kita hormati semua negara," kata Prabowo.
Prabowo menekankan bahwa Indonesia mau menjadi tetangga dan mitra nan baik, namun tidak mau menjadi pion.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024