, Jakarta - Dengan 75 persen populasi dunia mengalami intoleransi laktosa dan meningkatnya kekhawatiran terhadap kelestarian lingkungan, susu nabati dinilai sebagai pengganti nan layak untuk produk susu dalam beberapa tahun terakhir. Ini adalah industri dunia senilai USD 20 miliar, dengan penjualan nan diperkirakan meningkat lebih dari dua kali lipat pada dasawarsa mendatang.
Produk pengganti bebas susu hewani menjadi segmen pasar produk berbahan baku tanaman terbesar di Amerika Serikat, dengan penjualan mencapai USD 2,9 miliar tahun lalu. Pasar minuman susu berbahan baku tanaman mencakup nyaris 15% dari total penjualan susu. Pada 2023, nyaris separuh rumah tangga di AS telah membeli produk susu nabati.
Namun, sebuah studi terbaru terhadap 219 pengganti susu nabati oleh para intelektual di Pusat Koordinasi Nutrisi Universitas Minnesota menemukan bahwa produk ini mengandung lebih sedikit nutrisi dibandingkan susu sapi, termasuk kalsium dan vitamin D.
Jejak Karbon Susu Nabati Lebih Rendah Rata-rata emisi gas rumah kaca per liter dari produksi susu nabati seperti kedelai, gandum, almond, spelt, kacang polong, dan kelapa adalah 62-78% lebih rendah dibandingkan susu sapi, menurut studi berjudul Susu dan Susu Nabati: Implikasi bagi Nutrisi dan Kesehatan Planet, dikutip dari DW Indonesia, Senin (21/10/2024).
Namun, jenis susu apa nan terbaik untuk planet dan tubuh kita?
Ini adalah pertanyaan nan rumit, kata Brent Kim, peneliti di Johns Hopkins Center for a Livable Future dan salah satu penulis studi tersebut. Apakah kita berbincang tentang akibat terkecil terhadap perubahan iklim, susu nan paling bergizi, nan paling terjangkau, alias seberapa banyak air tawar nan digunakan?
Yang jelas, makanan nabati mempunyai jejak karbon nan jauh lebih rendah. Menurut Kim, meskipun pengemasan dan pengangkutan menyumbang sebagian emisi, sebagian besar emisi telah dihasilkan sebelum tanaman meninggalkan pertanian.
Kompromi untuk Lingkungan Namun, ada kompromi lingkungan nan berbeda dalam perihal susu nabati. Meskipun susu almond lebih baik dibandingkan susu sapi dalam perihal emisi gas rumah kaca, jejak airnya cukup besar. Susu almond adalah susu nabati nan paling banyak terjual di AS, mencakup tiga perempat dari keseluruhan penjualan.
Kim menyebut bahwa susu dari protein kacang polong bisa menjadi pilihan nan lebih baik, dengan emisi gas rumah kaca nan lebih rendah dan kadar protein nan baik. Dan jika kita cemas tentang penggunaan air tawar, susu almond mempunyai salah satu jejak air terkecil di antara semua jenis susu, tambahnya. Susu kedelai juga memenuhi semua kriteria ini.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kedelai mempunyai akibat suasana sedikit lebih tinggi dibandingkan kacang polong. Namun, susu dari protein kacang polong belum tersedia secara luas.
Maling adalah musuh tenaga kerja minimarket lantaran mengganggu pendapatan bulanan mereka . Tak jarang maling kembali ke letak untuk bertindak lagi lantaran sukses di percobaan pertama. Namun baru-baru ini viral seorang wanita maling susu dibuat kaget saat ...