Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-5 RI sekaligus Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri absen dalam aktivitas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Gedung MPR-DPR-DPD, Minggu (20/10/2024). Meski begitu, Megawati menitipkan pesan unik kepada Prabowo.
Hal itu disampiakan Ketua Fraksi PDIP MPR RI Ahmad Basarah. Pesan unik nan dititipkan lewat Basarah itu disampaikan kepada Prabowo melalui Ketua MPR RI sekaligus Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani pada 17 Oktober lalu. Setidaknya ada delapan poin pesan Megawati kepada Prabowo.
"Adapun pesan ibu Mega nan telah saya sampaikan kepada Muzani untuk disampaikan ke prabowo pertama, ibu Megawati menitipkan salam dan menyampaikan ucapan selamat ulang tahun pada prabowo di tanggal 17 Oktober kemarin. Dan mengatakan saya sudah mengirimkan kembang ucapan ulang tahun. Bunga nan terindah untuk hari ulang tahun Pak Prabowo," kata Basarah saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Kedua, Megawati menyampaikan permintaan maaf kepada Prabowo tidak bisa datang di pelantikan presiden dan wakil presiden lantaran kondisi kesehatan nan kurang memadai usai melakukan kunjungan kerja ke Rusia dan Uzbekistan.
"Ibu Mega tidak mau prosesi pelantikan presiden nan berjalan begitu khidmat bagi bangsa Indonesia terganggu andaikan beliau datang di dalam ruangan itu kemudian batuk dan flu dan sebagainya," ucap dia.
"Oleh karena itu ibu Mega mendekatkan ketidakhadiran ibu Mega dalam pelantikan bapak Prabowo Subianto bukan lantaran menolak pelantikan Pak Prabowo itu sendiri. Kalaupun ada argumen lain selain argumen batuk dan flu, sebagai seorang sahabat kata Bu Mega Pak Prabowo pasti dapat mengerti dan memahami alasan-alasan bu mega nan lain," sambungnya.
Perintahkan Seluruh Anggota Fraksi PDIP Hadiri Pelantikan
Untuk menghormati pelantikan presiden dan wakil presiden, Megawati pun memerintahkan kepada seluruh personil PDIP di parlemen untuk datang di pelantikan presiden dan wakil presiden. Serta mengeluarkan larangan seluruh personil Fraksi PDIP untuk keluar negeri saat pelantikan presiden dan wakil presiden.
Kemudian, Megawati berpesan kepada Prabowo untuk konsentrasi pelantikan sebagai presiden. Serta Megawati meminta Prabowo memikirkan tugas dan tanggungjawab sebagai presiden, kepala negara dan kepala pemerintahan.
"Bu Mega juga memberikan saran dan masukan agar Pak Prabowo mulai juga konsentrasi untuk memikirkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai presiden, kepala negara dan kepala pemerintahan nan memang tugas-tugas nan beliau emban, cukup kompleks dan berat," kata Basarah.
"Terutama masalah luar negeri, bentrok Rusia, masalah Israel dengan negara-negara di Jazirah Arab, bentrok laut Cina Selatan, perang jual beli Tiongkok dengan Amerika, pemanasan global, dan lain-lain. Dengan kata lain, situasi luar negeri dan dalam negeri Indonesia nan sedang tidak baik-baik saja ini memerlukan kepemimpinan Prabowo nan berkarisma dan efektif," tambah dia.
Tegaskan Hubungan Megawati-Prabowo Sangat Baik
Megawati menyatakan hubungan Prabowo sangat baik dan bakal menjadi jembatan silaturahmi nan baik dan efektif.
"Hubungan baik Pak Prabowo dengan Ibu Megawati diyakini Ibu Mega bakal menjadi jembatan silaturahmi dan hubungan baik efektif antara Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia dan Ibu Mega. Baik sebagai sahabat, tokoh bangsa, dan ketua umum PDI Perjuangan," ujar Basarah.
Megawati juga telah mengagendakan pertemuan dengan Prabowo setelah pelantikan. Pertemuan sebagai sahabat bukan membahas perihal pragmatis seperti bangku menteri.
"Insyaallah setelah pelantikan presiden pada hari ini, Bu Mega sudah mengagendakan silaturahmi dan pertemuan antara beliau dengan presiden Prabowo Subianto sebagai pertemuan dua tokoh bangsa nan saling bersahabat. Pada pertemuan itu tentu tidak lagi berbincang hal-hal nan berkarakter pragmatis, tentang bangku menteri, kedudukan menteri, siapa menterinya, dan lain-lain. Tapi pertemuan itu diyakini sebagai pertemuan sahabat, dua tokoh bangsa nan bakal memikirkan nasib dan masa depan bangsa indonesia, ketika Pak Prabowo memimpin bangsa ini," kata Basarah.
Reporter: Ahmad Basarah
Merdeka.com