Jakarta PinangRaya - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan ketegasan terhadap kendaraan dan truk Over Dimension Overload (ODOL/dimensi dan muatan berlebih) kudu dari beragam pemangku kepentingan.
AHY mengatakan bahwa kudu ada ketegasan bukan hanya dari Kementerian Perhubungan, tapi juga dari beragam pemangku kepentingan. Berbicara ODOL itu berfaedah diawali dari mereka nan mengirimkan logistik dari satu titik ke titik lain, mau efisien, mau murah, tapi mengorbankan keselamatan. Sudah pasti tidak nyaman, tapi keselamatan lebih tinggi lagi nilainya jika sudah ada korban.
"Jadi kita mau tegakkan itu sehingga penegakan aturannya (enforcement) tidak hanya disempurnakan regulasinya, tetapi juga setelah itu diterapkan dengan sungguh-sungguh. Bahkan ada reward and punishment nan bisa dipahami oleh semua pihak, termasuk oleh pelaku industri dan bumi usaha. Karena sekali lagi jangan sampai atas nama efisiensi, atas nama agar murah dan lain sebagainya, kemudian mengorbankan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan di manapun," ujar AHY di Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan bahwa pemerintah saat ini terus mencari dan menggodok solusi nan baik terhadap kendaraan dan truk ODOL.
"Tetapi kita juga mengerti bahwa untuk meyakinkan pertumbuhan ekonomi nan baik juga kudu dicari solusi nan baik. Oleh lantaran itu kami terus menggodok ini dan sedang dikeluarkan lebih lanjut dan mungkin bisa dijelaskan lebih lanjut," katanya.
AHY menyampaikan bahwa dirinya telah membahas persoalan truk dan kendaraan ODOL ini berbareng Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengenai penegakan izin terhadap truk serta kendaraan ODOL.
Baca juga: Pemerintah dukung kelanjutan inpres jalan daerah
Baca juga: Menko Infra sebut Bendungan Sidan Bali beraksi akhir November
Truk dan kendaraan ODOL seringkali bukan hanya mengganggu tapi juga mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan nan tidak mini dampaknya, lantaran korban jiwa itu tidak ada nan mengalahkan jika sampai terjadi korban jiwa baik pengendara maupun orang lain di jalan-jalan besar maupun di jalan-jalan kecil.
"Belum lagi kerugian material nan menjadi dampaknya. Oleh lantaran itu, tentu kita mau menata ini secara serius. Saya sudah sampaikan dan tegaskan bahwa kita jangan sampai lagi mengulangi kesalahan-kesalahan nan sama," kata AHY.
Dalam kesempatan sama, Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana mengatakan bahwa dari beberapa kecelakaan nan terjadi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga melakukan evaluasi. Salah satunya adalah kendaraan ODOL. Kemenhub di bawah koordinasi Menko Bidang Infrastruktur sedang mencari langkah gimana menertibkan masalah ODOL tersebut.
"Pertimbangannya adalah aspek keselamatan dan keamanan. Kita bakal segera mulai untuk segera dibuat dan dilakukan dengan sosialisasi-sosialisasi. Memang selain aspek kendaraan juga aspek manusia. Kita bakal mencoba mengingatkan lagi masyarakat untuk tetap berdisiplin lampau lintas," kata Suntana.
Baca juga: Menko AHY mitigasi akibat hambat pembangunan infrastruktur
Baca juga: AHY perkenalkan Menteri PU sebagai kader DemokratBaca juga: Menko Infrastruktur: Swasembada pangan krusial bagi kebutuhan domestik
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024