Arahan lengkap Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna Perdana

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
Kita kudu memberi contoh, konsentrasi kita adalah pembangunan ekonomi kesejahteraan rakyat ke dalam. Jangan mengada-ada, studi banding, belajar Pramuka ke negara lain ya. Saya minta efisien. Saudara-saudara, jika kerabat perhatikan dalam pemerintahan yan

Jakarta PinangRaya - Presiden RI Prabowo Subianto, nan didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, mengadakan Sidang Kabinet Paripurna Perdana bersama seluruh jejeran nan telah dilantik sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, dengan isi pengarahan lengkap, sebagai berikut:

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat siang, salam sejahtera bagi kita sekalian. Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan, rahayu rahayu.

Saudara-saudara sekalian, para personil Kabinet Merah Putih nan saya hormati dan saya banggakan Wakil Presiden.

Yang saya hormati, para Menko, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, para Ketua Badan, Panglima TNI, Kapolri nan saya hormati, Kepala BIN.

Saudara-saudara sekalian sekarang saya kira adalah suatu momen bersejarah.
Ini adalah sidang Kabinet Paripurna pertama nan saya pimpin. Kabinet nan kita sepakati, kita beri nama Kabinet Merah Putih untuk menjadi suatu simbol persatuan, simbol kebersamaan, simbol kebangsaan.

Saya terus menerus sudah beberapa tahun ini, maju ke hadapan rakyat Indonesia, kepada semua pemimpin politik, pemimpin masyarakat, pemimpin agama, pemimpin pengusaha, saya terus menerus menekankan pentingnya persatuan.

Sumber kunci keberhasilan kebangkitan suatu bangsa dalam sejarah manusia beratus-ratus tahun kuncinya adalah jika elit-nya bisa kerjasama, jika elit-nya bersatu, persatuan ini artinya adalah kita bisa sepakati mana adalah kepentingan nasional nan inti. Mana adalah kepentingan nasional nan vital bagi kelangsungan hidup bangsa kita.

Kita masing-masing punya kepentingan, politik masing-masing. Kita masing-masing punya kepentingan golongan masing-masing. Tapi manakala kita sudah bicara tentang bangsa dan negara kita kudu sepakati kepentingan nasional nan vital.

Saya meyakini bahwa kepentingan nasional vital kita, tentunya kudu kita sepakati adalah kemerdekaan dan keutuhan NKRI. Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan untuk menjamin keutuhan dan kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia kita kudu dengan andal, dengan cerdik, dengan pandai, bisa menjaga dan mengelola kekayaan bangsa kita.

Hanya andaikan kita bisa menjaga dan mengelola dengan baik, semua kekayaan kita, hanya dengan demikian kita bisa memberi pelayanan kepada rakyat kita. Kita bisa memberi kebutuhan hidup rakyat kita, kita bisa bayar segala keperluan suatu negara modern.

Dan di antaranya tentunya adalah menjamin kedaulatan bangsa. Saya ingatkan kerabat sekalian jangan sampai kita lupa dengan Undang-Undang Dasar kita sendiri, Undang-Undang Dasar 1945, nan jelas dalam pembukaannya tertera tujuan-tujuan nasional kita.

Dimana tujuan-tujuan nasional kita sangat jelas oleh pendiri-pendiri bangsa kita, tujuan pertamanya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, ini tujuan nasional nan pertama untuk kita survive.

Karena itu kita perlu memikirkan, apakah kita sudah cocok alias tidak investasi kita kepada pertahanan bangsa Indonesia.

Kedua tentunya memajukan kesejahteraan umum. Saya katakan acapkali bahwa negara nan merdeka rakyatnya kudu merasakan kemerdekaan. Janganlah kita bangga menjadi personil G20, jika rakyat kita tetap banyak nan miskin tetap banyak nan lapar.

Mencerdaskan kehidupan bangsa mutlak, pendidikan bagi kita adalah prioritas nan sangat tinggi.

Saya kira ini terlihat komitmen kita kepada pendidikan, jika tidak salah alokasi kita dalam anggaran 2025 untuk pendidikan salah satu tertinggi, mungkin selama sejarah kita, untuk pertama kali kita sudah 25 persen, 20 persen.

Jadi masalah pendidikan nan pertama, ya tentunya tujuan nasional keempat kita juga datang dalam pergolakan ataupun hubungan dunia, dimana kita kudu selalu memihak kemerdekaan bangsa-bangsa. Dan lantaran itu mau tidak mau Indonesia kudu kuat.

Saudara-saudara sekalian dalam perihal ini semua ada beberapa penekanan dari saya.

Saya mengerti bahwa kita baru, baru dilantik. Saya saja baru tiga hari, saudara-saudara baru dua hari dilantik. Dan saudara-saudara saya persilahkan secepat mungkin, terutama bagi menteri-menteri nan baru, silahkan konsolidasi sendiri, mengatur sendiri secepat mungkin. Administrasi kerabat dan tim kerabat di kementerian dan badan masing-masing.

Penyusunan tim sangat penting, tim nan baik, tim nan bisa kerja sama bakal memudahkan kita mencapai target-target nan kita tentukan.

Saudara-saudara saya sangat mengutamakan kerjasama sebagai tim. Untuk itu, dalam waktu dekat saya bakal membujuk saudara-saudara ke Magelang, dimana kita bakal melaksanakan beberapa hari menambah pembekalan.

Kemudian kita bakal adakan koordinasi-koordinasi di tempat di Magelang, Jawa Tengah di area Akademi Militer.

Hal itu saya nilai, bahwa bakal membawa banyak faedah lantaran sesungguhnya lahirnya Republik kita memang proklamasi di Jakarta, tetapi ujian proklamasi berada di daerah-daerah.

Dimana pejuang-pejuang kita, melaksanakan perebutan kemerdekaan secara fisik. Dan wilayah Magelang merupakan suatu sentra perlawanan kita terhadap penjajah, mulai ratusan tahun, dikenal sebagai wilayah perjuangan Pangeran Diponegoro di antara lima gunung. Itu saya kira cukup membawa suatu aura tradisi keberanian, tradisi heroisme, tradisi cinta Tanah Air.

Saudara-saudara sekalian jumlah personil kabinet kita sebanyak 48 menteri, juga ada badan-badan nan sangat strategis, ini memang lebih banyak dari pemerintah-pemerintah sebelumnya.

Jumlah ini saya sadari memang bisa dianggap tergolong besar, tapi memang bangsa kita bangsa nan besar. Kita tidak dapat pungkiri bahwa kita negara keempat terbesar di bumi dari jumlah penduduk.

Dari luas wilayah kita luasnya sama dengan Eropa Barat, dimana Eropa itu terdiri dari 27 negara. Kita satu negara, mengelola Eropa itu memerlukan 27 menteri keuangan, 27 menteri pertahanan, 27 menteri dalam negeri. Saudara-saudara kita seluas Eropa.

Saudara-saudara sekalian kita juga memilih sistem politik demokratis. Kalau kita negara otoriter, mungkin kita cukup menjalankan semua dengan jumlah masyarakat nan sedikit.

Jadi saudara-saudara ini tidak masalah, nan krusial kita bekerja dengan efisien, nan krusial kita tidak bekerja dengan seenaknya. Saya minta Menteri Keuangan, saya minta semua Menko, saya minta semua Menteri, telusuri lagi alokasi APBN. pelajari lagi DIPA, pelajar lagi.

Saya minta perincian kegiatan-kegiatan nan terlalu seremonial, terlalu banyak seminar, terlalu banyak sarasehan, terlalu banyak konferensi, terlalu banyak perjalanan luar negeri, minta dikurangi.

Kita kudu memberi contoh, konsentrasi kita adalah pembangunan ekonomi kesejahteraan rakyat ke dalam. Jangan mengada-ada, studi banding, belajar Pramuka ke negara lain ya. Saya minta efisien.

Saudara-saudara, jika kerabat perhatikan dalam pemerintahan nan saya bentuk, saya perkuat Kepala Staf Kepresidenan. Saya perkuat itu.

Saya ada tambah lagi Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus. Tugas mereka adalah memonitor semua program, semua proyek nan kita bakal lancarkan.

Saya juga membentuk suatu badan baru,Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan. Badan ini bakal mempelajari, bakal mengikuti semua program-program perlindungan sosial, semua program-program support ke bagian golongan rakyat nan tetap perlu bantuan.

Bukan saya mau mencampuri pekerjaannya kementerian-kementerian. Tidak, tapi saya mau membantu. Dimana ada bottleneck, dimana ada kesulitan, segera kita atasi.

Marilah kita jujur, mengakui bahwa birokrasi di kita sangat terkenal sangat terkenal ribet-nya, sangat terkenal lambatnya. Bahkan ada pembicaraan oleh rakyat kita, bahwa birokrasi pemerintah kita sering mempersulit bukan mempermudah keperluan rakyat.Bahkan ada nan mengatakan, jika bisa dibikin susah kenapa dibikin mudah.

Ini saya minta menteri-menteri sekarang mari kita lebih berani, mari kita lebih tidak ragu-ragu, untuk memberi pelayanan nan terbaik kepada rakyat kita.

Jangan ragu-ragu jika kerabat tidak puas dengan pejabat-pejabat di bawah Anda laporkan, segera kita ganti.

Begitu banyak orang nan mau mengabdi, tidak ada orang di sini nan kebal, nan tidak patuh, tidak bekerja keras untuk bangsa dan negara dan rakyat, kerabat saya beri kewenangan copot segera. Suruh tinggal di rumah saja daripada bikin susah kita.

Saudara-saudara sekalian, saya kira dalam waktu dekat saudara-saudara bakal segera menyiapkan program kerja kerabat masing-masing.

Saya beri kesempatan segera dan sewaktu-waktu terus, saya bakal panggil koordinasi. Tadi pagi sebelum sidang kabinet saya sudah koordinasi sama beberapa menteri, dengan Jaksa Agung dengan BPKP, dan besok pun kita bakal lanjutkan.

Ada beberapa pengarahan dari saya, Menteri Bappenas pastikan semua program dan aktivitas di semua kementerian lembaga mempunyai kontribusi nan signifikan, terukur, dan saling bersinergi.

Pelajari kembali semua proyek, jangan ada proyek nan mercusuar, semua ditujukan kepada nan saya sampaikan pada pidato saya di depan majelis perwakilan rakyat pada hari pelantikan saya.

Kita kudu swasembada pangan, itu prioritas dasar lantaran situasi global, perang besar bisa pecah setiap saat. Kita kudu jamin keahlian kita memberi makan rakyat kita sendiri. Swasembada energi, mutlak!

Kita berterima kasih kita punya sumber alam nan sangat besar, kita sekarang tidak boleh ragu-ragu memanfaatkannya sebaik-baiknya. Hilirisasi kunci daripada kemakmuran.

Karena itu, saya minta menteri-menteri terkait, Menteri Investasi Hilirisasi, Menteri Bappenas, Menteri ESDM dengan beberapa menteri lain dibantu oleh tentu Menko Perekonomian dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional, saya minta segera inventarisir proyek-proyek krusial dalam program hilirisasi kita.

26 organisasi proyek-proyek nan vital dalam 26 organisasi tersebut nan kudu dihilirisasi segera dirumuskan. Bikin daftar dan kita segera untuk mencari dana, sehingga kita bisa mulai hilirisasi dalam waktu nan sesingkat-singkatnya

Kemudian program Makan Bergizi, Kepala Badan Gizi Nasional dan semua K/L untuk siapkan, segera kita mulai dengan bergerak cepat, tepat sasaran, terukur, tapi jangan takut dengan kesulitan.

Saya tetap mendengar beberapa tokoh meragukan keahlian kita untuk melaksanakan itu. Saya tidak katakan bahwa ini bisa selesai dalam satu minggu, dua minggu alias tiga bulan. Tidak ada di antara kita nan punya tongkat Nabi Suleman, tapi kita bisa berhitung, kita bisa mengelola, kita bisa alokasi dana, kita bisa kerahkan sumber daya dan kita bakal mencapai sasaran nan kita tentukan

Saya haqqul yaqin, saya pertaruhkan...saya pertaruhkan kepemimpinan saya. Bagi saya, makan bergizi untuk anak-anak dan ibu mengandung ini adalah strategik. nan tidak mendukung perihal ini silahkan keluar dari pemerintah nan saya pimpin. Kita satu tim kudu percaya semuanya. Ini bagian daripada rencana kebangkitan bangsa Indonesia.

Dan sesudah itu tentunya nan saya katakan pendidikan, pendidikan sangat mutlak. Saya sudah panggil menteri pendidikan tinggi, saya sudah turunkan menteri pendidikan dasar menengah, kita sudah mempunyai gambaran besar gimana kita segera bakal menyentuh semua anak-anak kita.

Kita bakal gunakan teknologi untuk mempercepat, membawa pendidikan kepada anak-anak kita. Dan ini sesudah itu tentunya, kesehatan juga penting. Demokratisasi nan paling cepat, nan paling dirasakan oleh rakyat adalah pendidikan.

Kalau kita bisa mempunyai pendidikan nan terbaik untuk anak-anak kita, kesehatan nan memadai untuk seluruh rakyat kita, itu adalah kerakyatan nan sebenarnya, saudara-saudara.

Menteri kesehatan, reformasi kesehatan atasi persoalan dengan master dan tenaga kesehatan, kita punya program unik kelak kita telaah tersendiri.

Ini semua kudu ditopang oleh pertahanan nan kuat, penegakan norma nan tidak ragu-ragu. Saya minta Jaksa Agung, Kapolri, BPKP, Badan Intelijen Negara, fokus. Ancaman nan berat bagi kita judi online, narkoba, penyelundupan, penyelewengan korupsi, kebocoran.

Hanya dengan penegakan norma nan tegas dan intelijensi nan baik, bukti-bukti nan kuat bisa kita segera mitigasi perihal ini semua. Saya kira sementara itu mungkin media bisa bisa kembali ke tempat dulu, lantaran ini mungkin ada petunjuk-petunjuk nan lebih rinci.
 

Pewarta: Livia Kristianti, Rangga Pandu Asmara Jingga, Mentari Dwi Ga
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024

Selengkapnya
Sumber News
News