Jakarta PinangRaya - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki nan berjumlah 2.000 orang di Kabupaten Sikka juga mendapatkan penanganan nan baik selain mereka nan ada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tengara Timur.
“Sekitar 2.000 jiwa mengungsi ke Kabupaten Sikka juga tidak luput dari pengawasan,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Lukmansyah dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Baca juga: BNPB tegaskan pengungsi erupsi Gunung Lewotobi punya kewenangan tunggu hunian
Menurut dia, Gunung Lewetobi Laki-Laki berada di Kabupaten Flores Timur, namun banyak penduduk nan berada di radius ancaman ialah tujuh kilometer dari bukaan kawah gunung api memilih mengungsi ke wilayah tetangga ialah Kabupaten Sikka.
Tim petugas campuran di lapangan mengkonfirmasi sebagian besar korban mengungsi ke tempat pengungsian nan disiapkan pemerintah di Desa Kringa dan Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Sikka karena berbatasan langsung dengan Flores Timur.
Baca juga: Kepala BPNB: Relokasi korban erupsi Lewotobi ditentukan rapat menteri
Adapun letak pengungsian nan memanfaatkan gedung rumah ibadah, ruang kelas, dan tenda darurat tersebut sudah dilengkapi dengan peralatan kebutuhan pokok, perangkat masak, perlengkapan pengungsian, obat-obatan beserta tenaga medis nan mengawasi kondisi korban secara penuh.
"Kesehatan juga kami cek, perawat dan dokternya 24 jam kudu membantu mengatasi sakitnya pengungsi. Termasuk pembimbing untuk pengajaran bagi anak-anak nan mengungsi," katanya.
Baca juga: Wamensos salurkan support untuk korban erupsi Lewotobi Rp1,2 miliar
Pusdalops BNPB mencatat secara keseluruhan sampai dengan Jumat (8/11) jumlah pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki total ada sebanyak 5.816 orang alias bertambah dari sehari sebelumnya sebanyak 4.436 orang. Jumlah ini sudah termasuk korban di Kabupaten Flores Timur nan di antaranya berada di Desa Lewolaga, Hokeng, dan Konga.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024