Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Adinova Fauri, berambisi Presiden Prabowo Subianto melakukan pertimbangan terhadap para pembantunya di Kabinet Merah Putih. Karena, perihal ini memang sudah menjadi tanggungjawab untuk mengevaluasi pekerjaan.
“Mungkin sedikit tambahan mengenai dengan tadi ya. nan perlu kita ingat, pertimbangan itu adalah komponen nan memang semestinya menjadi standar untuk membentukkan good governance. Jadi itu memang suatu tanggungjawab untuk selalu ada evaluasi,” ujar Fauri dalam media briefing di Auditorium CSIS Building, Jakarta, Jumat (25/10/2024).
Fauri juga mendorong agar pertimbangan tidak hanya dilakukan terhadap keahlian para menteri dan wakil menteri, tetapi juga pada program kerja nan mereka jalankan.
“Poin nan kedua adalah selain dari pertimbangan keahlian menteri, menurut saya nan lebih krusial adalah pertimbangan programnya juga,” tambahnya.
“Jadi jangan sampai misalnya belum tentu kegagalan itu ada di menterinya, misalnya jangan-jangan dari kreasi programnya memang sudah tidak baik untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan itu tadi,” katanya lebih lanjut.
Fauri pun berambisi Prabowo tidak hanya mengevaluasi pejabat tetapi juga menilai efektivitas program nan dijalankan. “Jadi tidak hanya dari pertimbangan tingkatan menterinya, tapi juga semestinya pertimbangan ada di tingkatan program dan kebijakan,” pungkasnya.
Prabowo Bakal Evaluasi Menteri
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus adik Presiden Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, menyatakan bahwa Presiden Prabowo bakal mengevaluasi seluruh menteri dan wakil menterinya setiap enam bulan.
Hashim menyebut pertimbangan ini bakal rutin dilakukan untuk menjawab kritik terhadap “kabinet gemuk” dengan 48 menteri dan 56 wakil menteri di Kabinet Merah Putih.
"Saya sudah dengar, bahwa setelah 6 bulan, bulan Maret/April tahun depan, setiap menteri dan wakil menteri bakal dievaluasi," kata Hashim dalam bincang-bincang di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (23/10).
"So ini jika dalam 6 bulan pertama, maaf, nan kurang efisien, korupsi, alias kurang berkekuatan alias mungkin lelah, kurang tenaga, bakal dievaluasi. Dia (Prabowo) orangnya tegas. Saya kira banyak nan sudah tahu," tegasnya.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com