Jakarta PinangRaya - Presiden Prabowo Subianto telah melantik Haikal Hassan sebagai Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (22/10).
Dalam menjalankan tugasnya, dia bakal didampingi oleh Arfiansyah Noor, mantan Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) nan menjabat sebagai Wakil Kepala BPJPH, untuk memastikan koordinasi nan efektif dalam pengawasan dan agunan produk halal.
Keduanya diharapkan dapat bekerja-sama dalam mengembangkan program dan kebijakan nan mendukung industri legal di Indonesia serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya produk nan bersertifikat halal.
Haikal telah menegaskan bahwa selama 100 hari pertama masa kerjanya, dia bakal memusatkan perhatian pada pengamatan situasi dan memastikan adanya tindakan konkret untuk memperbaiki sistem agunan produk legal di Indonesia.
Sebagai Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mempunyai tanggung jawab nan luas dalam memastikan kualitas dan keandalan produk legal di Indonesia.
Ruang lingkup kerja ini mencakup penyelenggaraan sertifikasi halal, pengembangan kebijakan, edukasi masyarakat, dan pengawasan produk. Dengan demikian, peran Kepala BPJPH sangat krusial dalam mendukung pertumbuhan industri legal dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
Baca juga: Kepala BPJPH: Capaian nan diraih BPJPH bagian dari legasi Menag Yaqut
Ia juga siap untuk menjalankan tugas nan diemban dalam menjamin kehalalan produk di Indonesia. Bahwa langkah awal nan bakal diambilnya adalah melakukan koordinasi dengan Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan BPJPH.
Lalu, seperti apa latar belakang dan perjalanan pekerjaan Haikal Hassan hingga dipercaya untuk menjabat sebagai Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal di kabinet Merah Putih pada era pemerintahan Prabowo-Gibran? Berikut profil lengkapnya.
Profil Haikal Hassan
Haikal Hassan Baras alias disapa Babe Haikal, merupakan seorang pendakwah alias dai, aktivis, konsultan, dan motivator. nan lahir pada 21 Oktober 1968 di Jakarta.
Memiliki bunyi dengan logat unik Betawi dan berasas garis keturunannya, dia adalah Ahmad Haikal bin Hasan bin Umar bin Salim bin Ali bin Syekh Ali bin Abdullah Baras. Ini menegaskan latar belakangnya sebagai laki-laki keturunan Arab-Indonesia.
Babe Haikal meraih Sarjana (S1) Teknik Informatika di Universitas Budi Luhur. Kemudian, gelar Magister (S2) bidang Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Selain sebagai pendakwah, Ia juga pernah bekerja sebagai konsultan sumber daya manusia di perusahaan tambang, menjadi salesman sekaligus mengajar di perguruan tinggi.
Haikal juga sering muncul sebagai pembicara di beragam forum publik dan aktivitas televisi, seperti Indonesia Lawyers Club. Kemudian namanya mulai dikenal luas setelah terlibat sebagai salah satu panitia dalam Aksi 2 Desember 2016 (Aksi 212).
Sebagai salah satu panitia, Haikal mempunyai peran signifikan dalam tindakan nan diadakan sebagai protes terhadap kasus penistaan kepercayaan nan melibatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, nan saat itu menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta.
Baca juga: BPJPH bakal info pelaku upaya nan belum urus sertifikasi halal
Aksi tersebut sukses menarik perhatian publik dan memicu obrolan luas tentang isu-isu mengenai kepercayaan dan politik, serta menunjukkan solidaritas masyarakat nan peduli terhadap penegakan nilai-nilai kepercayaan di Indonesia.
Keterlibatan Haikal dalam aktivitas ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai tokoh nan berpengaruh di kalangan masyarakat. Dan dia salah satu orang nan terus menyuarakan perjuangan untuk kemerdekaan Palestina.
Salah satu pencapaian pekerjaan politiknya pada Pilpres 2019, Babe Haikal pernah menjabat sebagai ahli bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) untuk pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Selanjutnya, dia juga menjadi pendukung Prabowo dalam Pilpres 2024.
Saat ini, perjalanan pekerjaan Haikal telah mencapai langkah baru setelah dia resmi dilantik sebagai Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Babe Haikal bekerja untuk mempercepat proses sertifikasi legal bagi pelaku upaya di Indonesia, baik untuk UMKM (usaha mikro mini dan menengah) maupun perusahaan besar sebagai produsen, guna memastikan bahwa produk nan dihasilkan mempunyai sertifikasi halal.
Dengan kepemimpinan Babe Haikal sebagai Kepala BPJPH nan baru, diharapkan semakin banyak pelaku upaya nan memperoleh sertifikat halal, serta dapat mewujudkan Indonesia sebagai pusat legal dunia.
Hal ini bakal memperkuat daya saing produk legal Indonesia di pasar dunia dan memberikan kepercayaan lebih kepada konsumen, baik di dalam maupun luar negeri, mengenai kualitas dan kehalalan produk nan mereka konsumsi.
Baca juga: Baznas fasilitasi sertifikasi legal bagi 2.500 mustahik pelaku usaha
Baca juga: Afriansyah Noor, mantan wamenaker nan jadi wakil kepala BPJPH
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024