Jakarta PinangRaya - Gerimis hujan dan padatnya lampau lintas pagi hari tidak menyurutkan tekad seorang lansia, Ali Chandra (65) untuk menempuh perjalanan dari Kota Tangerang, Banten, menuju Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Saat menempuh perjalanan dengan motor selama 45 menit itu, hanya satu perihal nan ada di akal Ali, dan mungkin perihal itu sudah dia pikirkan selama 13 tahun terakhir, ialah keadilan atas kewenangan tanah miliknya.
Kedatangan Ali Chandra ke Kebon Sirih, tepatnya di Gedung Sekretariat Wakil Presiden, Jakarta, hanya satu tujuan, ialah untuk mengadukan nasib tanahnya nan belum dibayarkan selama belasan tahun itu kepada sang Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, melalui jasa kejuaraan "Lapor Mas Wapres".
Saat ditanya lebih lanjut soal keluhan nan disampaikan, Ali sempat terdiam sejenak, menahan diri agar tangisnya tidak memuncak. Ia menarik napas sejenak agar keluhan itu dapat diutarakan dengan jelas, dan keadilan akhirnya bisa berpihak padanya.
Kasus sengketa tanahnya seluas 4,5 hektare itu sudah pernah Ali laporkan melalui Polda Metro Jaya, kemudian dilimpahkan ke Polres Metro Tangerang, namun dia tidak kunjung mendapat kejelasan lantaran kasusnya berakhir di tengah jalan.
Ia apalagi menceritakan bahwa sejumlah pihak nan mencoba membantunya, lantas dimutasi ke tempat lain, hingga akhirnya Ali merasa buntu untuk memperjuangkan kewenangan atas tanah milik keluarganya itu.
Ali berambisi tim Sekretariat Wakil Presiden bisa menuntunnya menuju titik terang atas kasus sengketa tanah nan berjalan sejak tahun 2011. Selain Ali, puluhan penduduk dari beragam wilayah menyempatkan diri untuk "curhat" atas hambatan masalahnya masing-masing, melalui jasa "Lapor Mas Wapres".
Kedatangan Ali Chandra hanya sedikit contoh dari tingginya antusias dan angan masyarakat agar Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dapat memberi solusi atas keluhan nan mereka sampaikan melalui "Lapor Mas Wapres".
Instruksi dari Gibran
Pada hari pertama diluncurkan, kanal kejuaraan "Lapor Mas Wapres" di Istana Wapres Jakarta menerima sedikitnya 60 kejuaraan dari masyarakat secara langsung, dan sekitar seribu kejuaraan melalui jalur WhatsApp.
Layanan tersebut memang dibagi dua, ialah lewat tatap muka dengan langsung mendatangi Gedung Sekretariat Wakil Presiden Jakarta dan melalui aplikasi perpesanan WA dengan nomor nan sudah diumumkan secara luas, melalui instagram pribadi Gibran @giban_rakabuming.
Kanal kejuaraan masyarakat itu merupakan pengarahan langsung dari Gibran melalui tim Sekretariat Wakil Presiden, setelah dia resmi dilantik sebagai Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024.
Oleh lantaran itu, tim Sekretariat Wakil Presiden pun mempersiapkan jasa ini dengan sebaiknya. Saat masyarakat tiba di pos pemeriksaan, petugas Paspampres pun sudah langsung mengarahkan ke gedung nan disiapkan untuk melakukan pengaduan.
Hanya bermodalkan kartu identitas, masyarakat bisa melaporkan persoalan nan mereka hadapi, meskipun masalah tersebut sudah pernah ditempuh lewat jalur hukum, alias tanpa support lembaga sama sekali.
Proses dari pengambilan nomor antrean, hingga memasuki ruang pengaduan dan melakukan pengaduan hanya menyantap waktu sekitar 15-20 menit. Belasan petugas dari tim Setwapres nan mengenakan rompi biru muda tampak aktif saat ada penduduk datang, dan menyimak seksama segala keluhan nan diterima.
Setelah memberikan laporan, pengadu diberikan bukti lapor berikut nomor ID laporan, agar mereka dapat memandang progres kejuaraan itu melalui situs resmi setwapreslapor.go.id. alias nomor kontak nan sudah tercantum 081117042207.
Meski baru sempat memantau kanal kejuaraan tersebut pada hari kedua peluncuran, ialah Selasa (12/11), Wapres Gibran meletakkan perhatian besar agar kejuaraan dari masyarakat direspons secepatnya melalui koordinasi kementerian/lembaga, maupun pemerintah wilayah setempat. Setidaknya dalam waktu 14 hari, penduduk sebagai pengadu bakal mendapat tindak lanjut setelah masalahnya dilaporkan lewat kanal kejuaraan itu.
Wapres juga menerima seluruh laporan dan rekapitulasi kejuaraan masyarakat setiap hari untuk dipelajari sebagai bahan pengambilan kebijakan.
Sejak Jokowi
Bagi seorang Gibran Rakabuming Raka, menerima laporan dan kejuaraan masyarakat bukanlah pertama kalinya. Anak sulung dari Presiden Ke-7 RI Joko Widodo tersebut, juga pernah membuka jasa kejuaraan masyarakat serupa, saat dia menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Layanan kejuaraan masyarakat ini dinilai efektif untuk menyerap aspirasi lantaran masyarakat dari beragam latar belakang bisa mengadukan segala permasalahannya melalui jasa itu.
Sebelum Gibran, dan sekarang juga dicontoh oleh pemerintah daerah, wadah pengaduan masyarakat diperkenalkan pertama kali oleh Joko Widodo saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012.
Saat itu, penduduk beramai-ramai sejak pagi telah mengantre di pendopo Balai Kota Jakarta dengan angan persoalan mereka dapat ditindaklanjuti dengan serius oleh Pemprov DKI Jakarta dan lembaga terkait.
Posko pengaduan di Balai Kota Jakarta tetap berlanjut, meskipun Joko Widodo telah beranjak tugas ke Istana Kepresidenan, setelah memenangi Pilpres 2014 dan menjadi Presiden Ke-7 RI didampingi Wakil Presiden Ke-12 RI Jusuf Kalla.
Dilanjutkan oleh Wakil Gubernur Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama, posko pengaduan tetap menerima laporan dari masyarakat sampai akhir masa pemerintahan 2017.
Ketika Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2017, kemudian kepemimpinan Pemprov DKI Jakarta dilanjutkan oleh Ariza Patria sebagai wakil gubernur, Balai Kota Jakarta tidak lagi menerima laporan kejuaraan masyarakat hingga tahun 2022. Hal itu lantaran kejuaraan masyarakat dapat disampaikan lewat instansi kecamatan.
Kemudian, barulah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Setiadi nan ditunjuk sebagai Pj. Gubernur DKI Jakarta pada 2022, mengaktifkan kembali posko pengaduan masyarakat di pendopo Balai Kota Jakarta dengan waktu jasa Senin-Kamis pukul 08.00-09.00 WIB.
Meski dinilai bukan terobosan baru, kanal kejuaraan masyarakat ini menjadi akses nan mudah bagi masyarakat untuk tidak hanya mencurahkan persoalan mereka, tetapi menjadi titian agar persoalan itu menemui titik terang.
Belum ada satu bulan Gibran Rakabuming Raka menjabat sebagai Wakil Presiden, tindak-tanduknya sudah mencuri perhatian masyarakat, dimulai dari pidatonya saat menutup Rakornas Pemerintah Daerah dan Pusat menjadi trending di Youtube, hingga menjadi perbincangan oleh warganet lantaran ketegasan Gibran dalam instruksinya itu.
Kemudian saat Presiden Prabowo melakukan lawatan ke luar negeri selama 16 hari, Gibran nan sekarang diberi tugasi menjadi ketua negara sementara itu meluncurkan program "Lapor Mas Wapres" nan di dalamnya disematkan sapaan agar bisa lebih dekat ke masyarakat.
Lewat kanal kejuaraan masyarakat itu, Gibran percaya diri program nan telah membesarkan karirnya sebagai birokrat di Kota Solo itu bisa menjamah penduduk Indonesia dari beragam suku, etnis, hingga latar pendidikan untuk bisa "curhat" kepada pemerintah dan mengurangi tingkat stres.
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2024