Jakarta PinangRaya -
Pahlawan Ampera dilatarbelakangi dengan sejarah panjang perjuangan rakyat nan rela berkorban demi keadilan dan kebenaran dalam bangsa Indonesia.
Ampera merupakan singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat, di mana sekelompok pemuda, pelajar, dan rakyat Indonesia lainnya memperjuangkan Revolusi 1945 untuk kehidupan masyarakat sesuai nilai Pancasila.
Setelah kejadian G30S/PKI, pemerintahan dianggap lambat dan tidak tegas menanggani masalah PKI. Tidak hanya itu, stabilitas politik dan ekonomi Indonesia nan tetap menyulitkan rakyat juga mesti diperbaiki pemerintahan.
Dengan perihal tersebut, rakyat pun mendesak Soekarno dengan memberikan tuntutan. Tuntutan tersebut disebut Tri Tura alias tiga tuntutan rakyat, nan berisi:
1. Bubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) berbareng antek-anteknya
2. Bubarkan Kabinet 100 Menteri
3. Turunkan nilai sandang pangan
Isi tuntutan itulah nan diperjuangkan oleh rakyat terhadap pemerintahan. Demonstrasi untuk menegakkan keadilan dan kebenaran ini disebut sebagai Eksponen 66 alias angkatan 66.
Eksponen 66 terdiri dari campuran Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI) serta Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI). Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat itu juga ikut membersamai perjuangan Ampera dan Tri Tura.
Aksi ini dilakukan pada 10 Januari 1966 di Jakarta. Walaupun Presiden Soekarno sudah menanggapi tindakan tersebut, rakyat tetap merasa tuntutan belum terpenuhi. Akhirnya, keadaan demonstrasi semakin memanas dengan terjadi kericuhan hingga tindakan tembakan.
Berdasarkan catatan sejarah, dalam tindakan tersebut terdapat 13 orang nan telah gugur dan diberi gelar jasa "Pahlawan Ampera" sesuai Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) Nomor: TAP MPRS XXIX/MPRS/1966.
Berikut ini adalah nama-nama Pahlawan Ampera.
1. Hasanuddin: Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat, Fakultas Ekonomi asal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan
2. Ahmad Karim: Pelajar STM dari Bukittinggi, Sumatera Barat
3. Aris Munandar: Pelajar dari Yogyakarta
4. Zubaedah: Anggota dari KAPPI, pelajar dari Jakarta
5. Ikhwan Ridwan Rais: Seorang personil Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), pelajar dari Jakarta
6. Zainal Zakse: Seroang personil Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan Jurnalis dari Universitas Indonesia, Fakultas Sastra.
7. Arif Rahman Hakim: Seorang personil Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia asal Bukittinggi nan gugur lantaran tertembak.
8. Julius Usman: Mahasiswa dari Bandung
9 Arif Margono : Pelajar dari Yogyakarta
10. Syarif Al Kadri: Mahasiswa dari Makassar, Sulawesi Selatan
11. Dicky Oroh: Pelajar dari Manado, Sulawesi Utara
12. Yusuf Hasim: Pelajar dari Manado, Sulawesi Utara
13. Muhammad Sjafi'l: Pelajar dari Jakarta
Demikian, nama-nama Pahlawan Ampera nan telah gugur saat perjuangan tindakan Tri Tura. Terjadinya tindakan Tri Tura membawa akibat perubahan sosial politik dengan tergelincirnya Presiden Soekarno dan peralihan kepemimpinan Orde Lama ke Orde Baru.
Baca juga: Mengenal Pahlawan Kebangkitan Nasional
Baca juga: Mengenal 7 Pahlawan Kemerdekaan dan perjuangannya
Baca juga: 10 pahlawan perintis kemerdekaan Indonesia
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024