Menteri-Menteri perempuan di Kabinet Merah Putih

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Jakarta PinangRaya - Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan tujuh menteri koordinator (menko), 41 menteri, dan lima pejabat setingkat menteri nan masuk dalam Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10).

Dari deretan nama-nama menteri tersebut ada lima menteri wanita nan menjadi angan baru keterwakilan wanita sebagai penentu kebijakan di Tanah Air.

Pada masa pemerintahan sebelum Prabowo, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tercatat mempunyai menteri wanita terbanyak dalam kabinet kerja nan dipimpinnya jika dibandingkan dengan Presiden-Presiden RI nan lain. Ada sembilan menteri wanita pada masa Pemerintahan Jokowi.

Di era Soekarno, terdapat dua menteri perempuan, sedangkan pada era Soeharto, terdapat sembilan menteri perempuan, tetapi terdapat dua menteri nan ditetapkan pada masa peralihan Soeharto ke BJ Habibie.

Kemudian pada masa kepemimpinan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, terdapat dua menteri wanita dan saat itu Megawati Soekarnoputri terpilih menjadi wakil presiden (wapres) wanita pertama, nan setelah itu menjabat sebagai presiden wanita pertama RI. Pada masa  Presiden Megawati terdapat dua menteri perempuan.

Sedangkan pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terdapat delapan menteri perempuan.

Berikut nama dan profil singkat lima menteri wanita di Kabinet Merah Putih:

1. Sri Mulyani Indrawati

Presiden Prabowo kembali mempercayakan posisi Menteri Keuangan (Menkeu kepada Sri Mulyani di Kabinet Merah Putih, yang pertama kali menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada era Presiden SBY

Satu tahun kemudian Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menkeu menggantikan Jusuf Anwar lantaran perombakan kabinet oleh SBY. Ia memperkuat pada kedudukan ini hingga Mei 2010. Kemudian dia menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia, menjadi orang Indonesia pertama nan memegang posisi itu dan pada tahun ketiga Presiden Jokowi, Sri Mulyani ditarik kembali ke Indonesia untuk posisi Menkeu.

Sri Mulyani juga mengantongi banyak penghargaan pada masa Jokowi, apalagi dinobatkan tiga kali berturut-turut (2017-2019) sebagai Menkeu Terbaik di Asia Pasifik oleh majalah FinanceAsia.

Baca juga: Profil Sri Mulyani, Menteri Keuangan di tiga periode pemerintahan

2. Arifatul Choiri Fauzi

Presiden Prabowo menetapkan Arifatul Choiri Fauzi sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggantikan I Gusti Ayu Bintang Darmawati pada era Jokowi.

Arifatul Choiri Fauzi merupakan Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU) dan aktif sebagai personil Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (Infokom MUI).

Selain itu ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Baca juga: Kepemimpinan baru diminta lanjutkan perjuangan rumor wanita dan anak

3. Widiyanti Putri

Widiyanti Putri terpilih menjadi Menteri Pariwisata pada era Presiden Prabowo, menggantikan Sandiaga Salahuddin Uno yang merupakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) pada era Jokowi. 

Widiyanti mengawali kariernya sebagai pengusaha, salah satu pendiri PT Teladan Resources yang memayungi beragam unit upaya di sektor agribisnis, energi, industri, properti, dan media.

Saat ini dia menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) PT Teladan Resources, setelah sebelumnya dia juga pernah memegang posisi kepala di PT Teladan Prima Agro (TPA) dari 2012 hingga 2021, sebelum akhirnya diangkat menjadi komisaris.

4. Meutya Hafid

Meutya Hafid terpilih menjadi Menteri Komunikasi dan Digital menggantikan Budi Arie Setiadi nan sebelumnya menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pada era Jokowi. 

Meutya menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024 dan berasal dari wilayah pemilihan Sumatra Utara I. Perempuan asal Bandung, Jawa Barat, ini kembali terpilih sebagai personil DPR RI untuk periode 2024-2029 di dapil nan sama.

Ia mempunyai pengalaman panjang sebagai seorang wartawan televisi dan namanya mulai dikenal publik setelah kejadian penyanderaan di Irak pada tahun 2005 berbareng seorang kamerawan Metro TV.

Sebagai seorang politisi, Meutya berkedudukan krusial dalam meningkatkan keterwakilan wanita di parlemen dan memperjuangkan isu-isu gender.

Baca juga: Meutya Hafid konsentrasi ruang digital kondusif hingga pemerataan internet

5. Rini Widyantini

Rini terpilih sebagai Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menggantikan Abdullah Azwar Anas. Rini merupakan sosok Pegawai Negeri Sipil (PNS) nan ditarik untuk dilantik menjadi Menteri PANRB.

Rini memulai pekerjaan di Kementerian PANRB sebagai analis kebijakan pada Asisten Deputi Urusan Pelaksanaan Kebijakan pada 2 Juli 1997.

Selanjutnya dia menjabat sebagai Kepala Subbidang Penyusunan Kebijakan Kelembagaan Non Departemen pada 2000, Kepala Bidang Penyusunan Kebijakan Kelembagaan Non Departemen pada 2001, dan Kepala Bidang Desain Kelembagaan Non Departemen pada 2002.

Pada 2008 dia menjabat sebagai Asisten Deputi Kelembagaan Perekonomian di Kementerian PANRB, kemudian pada tahun 2009 sebagai Asisten Deputi Kelembagaan Perekonomian I dan Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Kelembagaan pada 2010.

Kariernya terus menanjak, hingga pada 2011 sebagai Asisten Menteri PANRB Bidang Hukum, Deputi Bidang Kelembagaan pada 2012 dan Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana pada 2013.

Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Kementerian PANRB sejak 2022 di bawah kepemimpinan Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024

Selengkapnya
Sumber News
News