Politikus Senior PPP Minta Pengurus Ajak Tokoh Buat Gabung ke Partai Demi Eksistensi

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta Politikus senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ali Hardi Kiaidemak mengingatkan, seluruh jejeran partai untuk kembali menggaungkan semangat khitah 1973 dalam menjaga keutuhan partai berlambang Ka’bah ini.

Hal ini disampaikannya dalam aktivitas obrolan bertema 'Tidak Lagi di Senayan, PPP Harus Bagaimana?' nan digelar Pimpinan Pusat Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) Di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta. Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Umum GMPI Achmad Baidowi alias Awiek serta sejumlah tokoh senior PPP.

Menurut Ali, Pemilu 2024 harusnya menjadi pelajaran berbobot bagi PPP di mana membikin partainya kandas lolos ke DPR RI.

"“Semangat khitah 1973 kudu terus menjadi pegangan bagi PPP untuk bangkit pada Pemilu 2029 mendatang," kata dia dalam keterangannya, Rabu (6/11/2024).

Ali juga menilai pentingnya menjaga kekompakan partai dalam menjalani organisasi partai. Selain itu, dia pun mendorong agar PPP turun mengaet tokoh-tokoh publik untuk mau bergabung.

Ali pun mencontohkan sosok Sandiaga Uno nan masuk ke struktural PPP. Dia pun berambisi perihal itu bisa dilakukan oleh PPP di masa kepengurusan mendatang.

“Kalau tidak menambah tokoh dari luar, susah mengembalikan nan hilang,” ujarnya.

Mengakomodir Kader Muda

Dalam kesempatan itu, kader muda PPP, Prisa Kirey mengungkapkan jika kader-kader muda PPP sekarang sangat memerlukan sosok superhero dalam partai.

Sebab, selama kurang lebih 4 tahun terlibat di PPP, dirinya tak menemukan sosok pemimpin nan bisa mengakomodir serta dekat dengan para kader muda.

“Kita memerlukan superhero, alias leader nan bisa dijadikan contoh. Setelah 4 tahun disini, saya lama di GMPI, artinya ketum PPP merasakan perbedaan. Ini sangat krusial menjadi leader, kita mau tahu juga sistem perpolitikan PPP seperti apa,” kata Prisa.

“Kita meraskaan bahwa kepemimpinan penting, obrolan langsung kader muda dengan ketua unum juga penting,” jelasnya.

Wakil Katua Umum DPP PPP Ermalena MHS mengungkapkan kesedihan partainya tidak lolos ke Senayan pada Pemilu 2024.

Lewat catatan kegagalan PPP, dia menilai pentingnya melakukan revitalisasi kepengurusan partai ke depan dengan catatan pengalaman nan sudah dilalui sekarang.

“Karena partai ini kudu diurus. Mereka nan pamit kemudian pergi, tapi kita kudu percaya jika ada nan pergi insya Allah ada nan datang,” tegasnya.

Ermalena pun menyinggung soal penyelenggaraan Muktamar PPP nan sekarang tengah disiapkan oleh DPP Partai. Dimana, penyelenggaraan Muktamar tak lama lagi bakal digelar oleh PPP.

“Sebentar lagi insya Allah kita bakal Muktamar. Kamis besok kita bakal memperlaksanakan rapat PH (pengurus harian). Dan jika tidak salah, sebelum puasa kita bakal melaksanakan Muktamar,” kata dia.

Reformasi Total

Ermalena menilai, sudah waktunya bagi PPP untuk melakukan reformasi kepengurusan secara totalitas.

“Artinya kita perbarui, bisa saja nan memimpin tetap nan lama, tapi bahwa ada tenaga-tenaga baru, nan kita harapkan berasosiasi di partai persatuan pembangunan ini ke depan,” jelasnya.

Fenomena tak lolosnya PPP di Parlemen ini turut dianggapi oleh Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago.

Dalam obrolan itu, Arifki memandang bahwa PPP pada hari ini mengadapi dinamika dan distrupsi partai politik.

Sebab, dia mengatakan, secara simbol partai, PPP sangat kuat. Tetapi, perubahan era nan membikin PPP lupa melakukan transformasi di era pasca reformasi.

Arifki pun mencontohkan gimana Golkar nan merupakan partai di era orde baru, sukses melakukan transformasi saat masuk era pasca reformasi.

“Golkar partai sejak orde baru, tapi sekarang dia didukung oleh kader dan calon personil legistalif nan unggul secara elektoral maupun finansial. Apalagi, kader nan berasosiasi kuat secara finansial dan kuat secara ketokohan di daerahnya,” kata Arifki.

Dia lantas mengatakan bahwa PPP tetap mempunyai kesempatan untuk melakukan transformasi partai untuk menghadapi Pemilu mendatang.

Selengkapnya
Sumber Politik
Politik