Kota Depok, Jabar PinangRaya - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa Polri telah mengamankan 181 tersangka kasus terorisme selama 2023 sampai dengan 13 November 2024.
"Karena memang Presiden perintahkan bahwa tidak boleh ada ledakan sekecil apa pun, alias biasa nan kita kenal zero attack (tidak ada serangan teroris secara terbuka, red.)," kata Kapolri saat menghadiri HUT Ke-79 Korps Brimob Polri, di Kota Depok, Jawa Barat, Kamis.
Kapolri menjelaskan bahwa penegakan norma terorisme tersebut dilakukan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, dan bekerja-sama dengan Korps Brimob Polri.
"Tentunya peran Brimob untuk selalu datang menjaga kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat, red.) tentunya ini menjadi perihal nan tak bisa dielakkan oleh rekan-rekan semua," ujarnya.
Selain itu, Kapolri mengatakan bahwa penegakan tersebut merupakan bagian dari aktivitas preventif strike alias mengamankan sebelum terjadi peristiwa dengan didahului bukti-bukti nan cukup.
Sementara itu, Rycko Amelza Dahniel saat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dalam rapat kerja berbareng Komisi III DPR RI, di Jakarta, Kamis (27/6), mengungkapkan sepanjang 2023 hingga Juni 2024 tidak ada serangan teroris secara terbuka.
Adapun Kepala BNPT Eddy Hartono di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/9), menegaskan bakal mempertahankan kondisi tersebut selama menjabat menggantikan Rycko.
Baca juga: Polri ungkap 8 tersangka JI Sulteng terlatih dan miliki jabatan
Baca juga: Tersangka terorisme di Batu ditangkap saat hendak buang bahan peledak
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024