Prabowo ke China-AS, pengamat sebut pentingnya keseimbangan komunikasi

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta PinangRaya -

Pengamat politik dan juga Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Ujang Komarudin, menyebut krusial bagi Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga keseimbangan komunikasi ke semua negara di dunia, seperti China dan Amerika Serikat (AS).

Ia membeberkan, dua negara adikuasa itu mempunyai kepentingan masing-masing saat berasosiasi dengan Indonesia, sehingga krusial bagi Presiden untuk tetap membangun hubungan nan baik demi kepentingan negara ke depan.

"Jadi ya Indonesia kudu bisa menjembatani alias berada di tengah dan baik dengan semua negara termasuk ke dua negara itu," kata Ujang kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut dia membeberkan, jika Indonesia bisa menjaga keseimbangan komunikasi, maka bakal berakibat baik untuk banyak kepentingan mendatang.

"Sebab, jika seimbang komunikasinya, jika setara hubungannya, maka bisa menjaga stabilitas hubungan bilateral dengan kedua negara tersebut," ujar laki-laki nan juga akademisi di Universitas Al Azhar Indonesia itu.

Ujang menambahkan, dalam konteks pergaulan internasional, lawatan Presiden ke sejumlah negara juga menjadi momentum untuk mengampanyekan beragam isu, mulai dari energi, pangan, lingkungan, kemerdekaan Palestina, dan lainnya.

"Ya itu untuk semua konteks, baik pergaulan internasional, diplomasi, ya kudu berasas keseimbangan alias berasas equilibrium," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) tersebut.

Sementara itu, sejak Jumat (8/11), Presiden Prabowo Subianto telah berjumpa dengan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, sebagai rangkaian dari lawatannya ke luar negeri.

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024

Selengkapnya
Sumber News
News