Prabowo Sudah Kasih Jatah Menteri untuk NasDem, tapi Surya Paloh Menolak

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto sudah memberikan jatah menteri untuk Partai NasDem. Namun, Surya Paloh menolak tawaran tersebut.

Kata Surya Paloh, Prabowo pun meminta kepadanya untuk menjelaskan kepada wartawan mengenai perihal tersebut.

"Pak Prabowo menyampaikan, 'tolong Bung Surya jelaskan kepada kawan-kawan pers bahwasanya telah saya sediakan bangku kabinet untuk NasDem, tetapi NasDem nan menolak'," kata Surya Paloh saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, (20/10/2024).

Saat disinggung soal jumlah menteri nan ditawarkan oleh Prabowo Subianto, Surya Paloh tidak mengetahuinya. Surya Paloh menekankan bahwa urusan menteri merupakan kewenangan prerogatif kepala negara.

"Tetapi saya pikir saya enggak tahu berapa," ucap Surya Paloh.

Bagi Surya Paloh, dengan tidak mengirimkan kadernya sebagai menteri di kabinet dapat menjadikan pelajaran politik. Karena selama ini NasDem selalu menggaungkan politik tanpa mahar.

"Inilah momentum terbaik nan kudu dilakukan oleh NasDem, lebih memberikan sesuatu nan berfaedah sebagai moral, proses pendidikan politik dalam kelangsungan perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Surya Paloh.

Diketahui, usai perhelatan Pilpres 2024, PKB, PKS, dan NasDem menyatakan siap berasosiasi ke pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun, di momen pemanggilan para pembantu presiden dan wakil presiden, nan terlihat jelas hanya dari PKB. Kader dari PKS dan NasDem tidak ada dalam daftar menteri, wamen maupun kepala badan.

Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil para calon menteri di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan pada 14 dan 15 Oktober 2024. Ada belasan calon menteri, termasuk kandidat pejabat setingkat menteri, nan sebelumnya menjabat d...

Tahu Etika, NasDem Pastikan Tidak Akan Gabung Kabinet Prabowo-Gibran

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Saan Mustopa memastikan pihaknya tidak bakal masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Meski demikian, Saan menyebut NasDem tetap bakal mendukung pemerintah, namun tidak masuk kabinet dengan argumen kepantasan alias tahu diri.

"Ini soal etika saja dan kepantasan saja. NasDem ini kan ketika Pilpres 2024, itu kan tidak memberikan dukungannya terhadap Pak Prabowo. Nah lantaran itu secara etika tentu NasDem istilahnya tahu diri ya, bahwa dia memberikan kesempatan bagi partai-partai koalisi pendukung terlebih dahulu," kata Saan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/10/2024).

"Kalau misalnya NasDem ribut soal kabinet rasanya kurang pas lah minta ini minta itu. Jadi kita lebih kepada dalam posisi tahu diri," sambungnya.

Namun, Saan memastikan tanpa masuk kabinet alias mendapat jatah menteri, NasDem tetap mendukung pemerintah.

"NasDem firm gabung dalam koalisi pemerintah dan memberikan support apa pun nan menjadi kebijakan program dan keputusan Pak Prabowo," kata Saan.

Selain itu, dia memastikan Partai NasDem tidak bakal menjadi oposisi pemerintah ke depan. "Bukan, kita tetap dalam barisan pemerintahan," pungkasnya.

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Selengkapnya
Sumber Politik
Politik