Prabowo tertarik belajar perbesar kapasitas SWF INA dari PEA

Sedang Trending 2 jam yang lalu
kami mau membikin sovereign wealth fund kami jauh lebih besar, dan kami juga mau belajar dari pengalaman Uni Emirat Arab

Jakarta PinangRaya - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyatakan ketertarikannya untuk bisa belajar dari Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk memperbesar kapabilitas Sovereign Wealth Fund (SWF) INA (Indonesia Investment Authority), sehingga dapat menguatkan ekonomi negara.

Hal itu disampaikan Presiden kepada Presiden PEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) dalam kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Qasr Al Watn, Abu Dhabi, Sabtu (23/11).

"Kami pernah dibantu dalam mendirikan sovereign wealth fund kami nan sekarang INA. Tapi sekarang kami mau memperbesar ini, kami mau membikin sovereign wealth fund kami jauh lebih besar, dan kami juga mau belajar dari pengalaman Uni Emirat Arab," kata Prabowo dalam tayangan nan diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu.

Peran PEA dalam operasional SWF Indonesia ialah INA termasuk besar pada 2021, dengan memberikan biaya sebesar 10 miliar dolar AS melalui INA. Dalam perihal ini, PEA menjadi negara nan paling besar memberikan investasi melalui INA dibandingkan dengan negara-negara lainnya nan terlibat seperti Amerika Serikat, Kanada, Belanda, Jepang.

Agar INA bisa melangkah lebih optimal, maka Presiden tertarik untuk belajar membesarkan kapabilitas SWF INA dari PEA. Hal itu didasari juga dengan kebenaran kepemimpinan Presiden MBZ nan bisa memajukan pembangunan negaranya.

"Kami di Indonesia memandang nan Mulia sebagai pemimpin nan sangat berhasil, pemimpin nan punya visi jauh ke depan, nan sudah terbukti membawa kemajuan modernisasi nan sangat pesat kepada negara Emirates, dan kami mau belajar dari nan Mulia," ujar Prabowo.

Selain INA nan mengelola investasi negara di Indonesia, melalui Kabinet Merah Putih besutan Presiden Prabowo dibentuk juga Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Kepala Danantara Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan Danantara mempunyai tugas serupa dengan INA, namun badan ini mempunyai cakupan nan lebih luas lantaran juga mengelola investasi negara di luar APBN.

Baca juga: BPI Danantara gelar pertemuan dengan Dirut PLN
Baca juga: Prabowo mau peluncuran Danantara ditempuh dengan proses hati-hati
Baca juga: Peluncuran Danantara diundur hingga Presiden kembali dari luar negeri

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024

Selengkapnya
Sumber News
News