Jakarta PinangRaya - Presiden RI Prabowo Subianto menunjuk Muhadjir Effendy menjadi Penasihat Khusus Presiden bagian Haji untuk meminta masukan soal penyelenggaraan ibadah haji di tanah air.
Muhadjir Effendy resmi dilantik berbareng dengan enam penasihat unik lainnya oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta pada Selasa pagi.
"Penasihat khusus, kelak memberi nasihat. Memang beliau waktu tetap sebagai presiden terpilih, beliau sangat memberikan perhatian sangat unik berangkaian dengan masalah haji di Indonesia ini," kata Muhadjir Effendy saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Muhadjir mengaku bahwa dia baru diberi tahu soal penunjukannya menjadi Penasihat Khusus bagian Haji pada Selasa pagi, sebelum pelantikan, sehingga menurutnya perihal itu cukup mendadak.
Muhadjir nan sebelumnya menjabat sebagai Menko bagian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) pada pemerintahan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo, dinilai mengusai bagian tersebut, lantaran kementeriannya melingkupi Kementerian Agama nan mengurusi penyelenggaraan haji.
Ia juga mengungkapkan sudah beberapa kali diminta menghadap Prabowo Subianto saat tetap menjadi presiden terpilih untuk memberikan masukan.
Hal itulah nan menjadi pertimbangan Presiden Prabowo untuk menunjuk Muhadjir sebagai salah satu dari tujuh penasihat unik Presiden.
Saat tetap menjabat sebagai Menko PMK, Muhadjir juga menceritakan bahwa Prabowo pernah memerintahkannya untuk membikin kajian penyelenggaraan haji di tanah air, termasuk pertimbangan dan monitoring.
"Secara keseluruhan penanganan haji sudah bagus, hanya kudu diingat bahwa haji itu komponen dari ibadahnya itu hanya 30 persen, nan 70 persen itu adalah akomodasi, transportasi, konsumsi, katering, kemudian juga persoalan administrasi, percepatan-percepatan dan kemudahan nan kudu diberikan kepada para jamaah," kata Muhadjir.
Adapun tujuh Penasihat Khusus Presiden nan dilantik Prabowo di Istana Negara pada Selasa, ialah Wiranto sebagai Penasihat Khusus Presiden bagian Politik dan Keamanan; Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Penasihat Khusus bagian Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan; Dudung Abudrachman sebagai Penasihat Khusus Presiden bagian Pertahanan Nasional dan Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan.
Selanjutnya, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro sebagai Penasihat Khusus bagian Ekonomi dan Pembangunan Nasional; Purnomo Yusgiantoro sebagai Penasihat Khusus Presiden Urusan Energi, dan Terawan Agus Putranto sebagai Penasihat Khusus Presiden bagian Kesehatan Nasional.
Baca juga: Prabowo lantik tujuh Penasihat Khusus Presiden
Baca juga: Prabowo tambah kedudukan Luhut jadi Penasihat unik bagian Digitalisasi
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024