Pramono Anung Tegaskan Bawa Gaya Politik Riang Gembira di Pilkada Jakarta 2024

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menegaskan bahwa style politik nan dipakainya dalam kontestasi Pilkada DKI 2024 adalah politik nan riang gembira. Hal itu dia tegaskan usai polemik kelakar Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono perihal janda kaya kudu menikahi pemuda pengangguran.

"Politik saya riang gembira, saya tidak mau menari-nari di tempat perihal nan tidak perlu saya menari," tegasnya di area Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (29/10/2024).

Pramono Anung juga menyebut, akan konsentrasi kampanye program dan tidak mau terpengaruh dengan calon lainnya.

"Saya tetap riang gembira, konsentrasi pada apa nan saya lakukan," sebutnya.

Sarankan Nikahi Pemuda Pengangguran

Sebelumnya, Cawagub Jakarta Nomor urut 01, Suswono menyarankan agar janda kaya menikahi pemuda nan menganggur alias tidak bekerja.

Hal ini disampaikan Suswono dalam deklarasi support Organisasi Masyarakat (Ormas) Bang Japar kepada pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) di Gedung Nyi Ageng Serang, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10/2024).

Awalnya, Suswono lebih dulu menjelaskan bakal ada terobosan-terobosan nan bakal diberikan pasangan RIDO. Salah satunya mengenai kartu anak yatim.

"Ada beberapa terobosan-terobosan nan kelak bakal dilakukan di samping tadi, pembenahan rumah kumuh. Nanti kartu-kartu nan sudah bertindak kelak bakal terus dilanjutkan. Bahkan kelak ditambah dua kartu," kata Suswono.

"Apa kartunya? Satu tambahannya adalah kartu anak yatim. Jadi anak yatim, ingat ya perhatikan anak yatim kelak jadi anaknya gubernur. Ibu-ibu jangan, ini geer ya bu ya. Jangan kelak asumsinya berarti jandanya dinikahi gubernur. Enggak," sambungnya.

Kemudian, saat itulah Suswono memberikan saran kepada para janda kaya untuk dapat menikahi pemuda pengangguran alias tidak bekerja. Bahkan, dirinya pun memberikan contoh Nabi Muhammad yang dinikahi oleh Siti Khodijah.

"Kemarin ada yang nyeletuk. Waktu perbincangan ini. Pak ada kartu janda enggak? Saya pastikan jika janda miskin pasti ada. Tapi masa janda kaya minta kartu juga? Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur," ujar Suswono.

"Setuju ya? Coba ingat Khadijah enggak? Tau Khadijah kan? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya, Nabi waktu itu belum jadi nabi. Masih 25 tahun pemuda kan? Nah itu contoh kaya begitu," tambahnya.

(*)

Selengkapnya
Sumber Politik
Politik