Jakarta PinangRaya - Terawan Agus Putranto, mantan Menteri Kesehatan di Kabinet Indonesia Maju sekarang mendapat kepercayaan dari Presiden Prabowo Subianto untuk menjabat sebagai penasihat.
Mantan jenderal TNI ini secara resmi diangkat sebagai Penasihat Presiden di bagian kesehatan nasional. Ia dilantik berbarengan dengan beberapa penasihat lainnya, seperti Muhadjir Effendy nan bertanggung jawab atas urusan haji dan Luhut Binsar Pandjaitan untuk bagian investasi.
Pelantikan Penasihat Khusus Presiden ini berasas kepada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 140/P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Penasihat Khusus Presiden.
Terawan Agus Putranto lahir pada 5 Agustus 1964 dia adalah seorang master Indonesia nan pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Sebelum memasuki bumi pemerintahan, dia dikenal sebagai master militer, dengan kedudukan krusial seperti Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto dan Ketua Tim Dokter Kepresidenan.
Terawan juga menjadi master militer pertama nan memegang posisi Menteri Kesehatan setelah Mayor Jenderal TNI (Purn.) dr. Suwardjono Surjaningrat, nan menjabat pada periode 1978–1988, sekaligus pejabat dengan pangkat militer tertinggi nan pernah menduduki kedudukan tersebut.
Terawan Agus Putranto menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1990.
Ia kemudian meraih gelar ahli radiologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada tahun 2004. Pada tahun 2013, dia memperoleh gelar ahli dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar.
Terawan juga mengikuti pendidikan di Sepamilwa ABRI pada tahun 1990, memperkuat latar belakang militernya. Pada tahun 2022, dia diangkat sebagai guru besar kehormatan di bagian kedokteran militer oleh Universitas Pertahanan Republik Indonesia.
Selain itu dia juga dikenal sebagai sosok di kembali metode nan dikenal sebagai brain flushing atau nan biasa disebut 'cuci otak' sebuah prosedur untuk penderita stroke nan sempat menuai perdebatan, namun diharapkan bisa membawa penemuan bagi bumi kesehatan Indonesia ke depannya. Ia diketahui merupakan master nan seringkali membantu orang-orang kurang bisa secara ekonomi, dan pengalamannya ini membuatnya lebih peka dalam merumuskan kebijakan-kebijakan nan pro rakyat.
Dedikasinya di bagian kesehatan telah mengantarkan Terawan Agus Putranto meraih beragam penghargaan. Salah satu nan paling menonjol adalah penghargaan dari Hendropriyono Strategic Consulting (HSC). Selain itu, dia juga sukses mencatat dua rekor MURI: satu sebagai penemu terapi "cuci otak" dan satu lagi atas penerapan terbanyak program Digital Substraction Angiogram (DSA).
Baca juga: Kaharuddin Djenod, mahir perkapalan menjabat Wakil Kepala BP Investasi Danantara
Baca juga: Profil Muliaman Hadad, Kepala BP Investasi Danantara
Baca juga: Profil Wakil Kepala BPJPH Afriansyah Noor
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024