Jakarta PinangRaya -
Dalam kepercayaan Islam, Al Quran nan merupakan kitab pedoman muslim, mempunyai tata langkah dan etika dalam membacanya. Ilmu nan mengatur langkah pembacaan Al Quran nan tepat ialah tajwid.
Sering kali pengetahuan tajwid dianggap sebagai pelengkap agar pembacaan Al Quran bisa terdengar sangat indah. Namun ada perihal lain nan lebih krusial dari itu.
Tanpa disadari, jika kita tidak memahami tajwid saat membaca Al Quran memungkinkan dapat terjadi kesalahan dalam melafalkan ayat dan mengakibatkan perubahan arti, nan juga dapat bisa mempengaruhi makna terhadap pesan Al Quran itu sendiri.
Lantas, apakah norma mempelajari tajwid dalam membaca Al Quran? Adakah faedah nan kita dapat sebagai umat musim nan mempelajarinya? Berikut penjelasannya.
Hukum mempelajari tajwid dalam baca Al Quran
Seperti nan kita ketahui bahwa ayat-ayat Al Quran menggunakan lafal bahasa Arab. Bagi umat Islam --terutama orang Indonesia-- dalam membaca Al Quran tentunya butuh proses belajar nan panjang dan kesabaran dalam memahaminya, terutama untuk fasih dalam pelafalan.
Sehingga jika kita sudah tamat Al Quran, mesti dibaca kembali secara rutin agar tidak lupa dengan pengetahuan nan sudah dipelajari dan semakin lancar dalam pengucapan lafal ayat-ayatnya.
Tajwid merupakan salah satu pengetahuan nan sangat krusial dalam membaca Al Quran.
Kata tajwid berasal dari bahasa Arab ialah jawwada, yujawwidu, tajwid جَوَّدَ – يُجَوِّدُ – تَجْوِيْدًا artinya perbaikan, perindah, alias peningkatan. Ilmu tajwid juga disebut tahsin nan artinya perbagus alias perbaiki.
Berbicara mengenai norma pengetahuan tajwid, dalam Islam terdapat dua norma ialah fardhu kifayah dan fardhu ‘ain.
Hukum fardhu kifayah nan artinya bagi umat Islam nan mempelajari pengetahuan tajwid, tanggungjawab mereka nan lain telah gugur.
Namun, dalam membaca Al Quran dengan tajwid nan benar, hukumnya adalah fardhu 'ain, nan artinya wajib bagi setiap muslim lakukan.
Dapat dipahami bahwa mempelajari tajwid bagi umat Islam adalah wajib. Ilmu ini menjadi perihal penting, sebagaimana dijelaskan dalam syair seorang berilmu mahir qiraat, Syekh Al Jazari sebagai berikut.
"Dan mempelajari pengetahuan tajwid adalah sesuatu nan wajib, Siapa nan tak (berusaha) memperbaiki bacaannya maka dia bisa berdosa."
"Karena demikianlah (beserta langkah membacanya) Allah menurunkan Al Quran Dan seperti itu pula (bacaan Al Quran dan tajwidnya) sampai kepada kita."
Dengan memahami pengetahuan tajwid, Al Quran dapat dibaca dengan mudah, pelafalan nan benar, makna ayat nan tepat, hingga meningkatkan kualitas ibadah tiap seorang muslim.
Kendati demikian, umat Islam pun diperintahkan untuk membaca Al Quran dengan tartil, sebagaimana Allah SWT berfiman dalam surat Al Muzammil ayat 4.
...وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ....
Artinya: "...dan bacalah Al-Qur’an secara tartil..."
Tartil nan dimaksud dalam ayat tersebut adalah mengindahkan referensi ayat Qur'an, baca dengan perlahan, dan menggunakan tajwid serta makhroj nan benar.
Manfaat mempelajari tajwid
Setelah mengetahui norma pengetahuan tajwid, berikut adalah faedah nan didapatkan bagi umat Islam dalam mempelajari tajwid.
- Dapat membaca Al Quran dengan mudah dan betul sesuai aliran Rasulullah
- Meningkatkan kualitas membaca Al Quran
- Menghindari kesalahan memahami makna pesan dalam ayat Al Quran
- Menjaga makna kandungan ayat-ayat Al Quran
- Memperbaiki adab dan etika dalam membaca Al Quran
- Mendapatkan pahala ibadah membaca Al Quran dari Allah SWT
- Terbiasa dengan tutur pengucapan bahasa Arab
Itulah norma dan faedah mempelajari tajwid dalam membaca Al Quran. Mempelajari tajwid sebaiknya dimulai sejak dini, terutama bagi anak-anak. Namun, bagi orang dewasa nan belum memahami tajwid, jangan berkecil hati karena tidak ada kata terlambat untuk belajar.
Baca juga: Makna surat Al-Kafirun disertai tulisan Arab, latin dan artinya
Baca juga: Surat Al-Waqiah, dari memudahkan rezeki hingga buat wajah bersinar
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024