Liputan6.com, Jakarta -n Partai Nasional Demokrat (NasDem) memastikan tidak menempatkan kadernya di dalam Kabinet Merah Putih nan sudah dibentuk sehari setelah pengambilan sumpah terhadap presiden-wakil presiden.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto telah menunjuk sejumlah orang untuk menjadi pembantunya selama periode 2024-2029 dan telah diberi pembekalan di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
"Nasdem kan di dalam pemerintahan portofolio tidak di menteri, itu saja. Biasanya kan itu lebih mesra daripada nan di dalam," kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2024).
"Iya kan lebih closely friend itu ya," sambungnya.
Kemudian saat disinggung soal, apakah ada kemungkinan berasosiasi di pertengahan jalan. Ia menegaskan, jika partainya mempunyai komitmen politik. Meski nantinya bakal ada pertimbangan Kabinet Merah Putih nan dilakukan Prabowo sebagai pemimpin Indonesia pada enam bulan mendatang.
"Nanti kita lihat lah, tapi NasDem mempunyai komitmen politik nan kuat, strong, untuk kemudian pemerintahan ini melangkah untuk mengantarkan cita-cita nan sudah diletakan dari para founding fathers nan kemudian dipertegas oleh Prabowo ini melangkah dengan baik," pungkasnya..
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjawab berita Presiden Prabowo Subianto bakal mengevaluasi jejeran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih dalam waktu enam bulan. Dia mengatakan Prabowo setiap hari mengevaluasi jejeran kabinetnya.
"Ndak, ndak, pertimbangan tidak begitu. Evaluasi setiap hari bakal dievaluasi, setiap saat bakal dievaluasi. Jadi enggak ada patokan sekian bulan, sekian bulan, enggak ada," kata Prasetyo kepada wartawan di Akmil Magelang Jawa Tengah, Minggu (27/10/2024).
Dia membantah ada kausal dalam pakta integritas bahwa menteri diberikan waktu enam bulan dam andaikan kinerjanya tidak bagus kudu siap direshuffle dalam jangka waktu itu.