Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian angkat bicara soal maraknya pembimbing nan dilaporkan orang tua murid, di mana nan tak sedikit berujung berurusan dengan polisi dan menjadi tersangka.
Menurut dia, kasus ini meningkat lantaran kurangnya penghargaan masyarakat terhadap pekerjaan guru. Selain itu, Hetifah juga menyebut dari sisi siswa, persoalan disiplin, Kesehatan mental, tekanan akademis dan sosial nan tak tertangani dengan baik juga menjadi masalahnya.
"Apalagi dengan adanya pengaruh negatif dari sosial media dan teknologi nan susah dikontrol menyebabkan siswa mudah terpicu untuk melaporkan pembimbing alias melebih-lebihkan kejadian nan sebenarnya kepada orang tua," kata dia dalam keterangan nan diterima, Selasa (29/10/2024).
Politikus Golkar ini menegaskan, kasus kekerasan terhadap pembimbing bukan hanya terjadi di Indonesia belakangan ini. Negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Perancis pun mengalami perihal nan nyaris sama apalagi lebih berbahaya.
Karena itu, dia menuturkan, untuk menyelesaikan persoalan kekerasan pada pembimbing ini kudu dilakukan secara komprehensif. Misalnya, ada beberapa nan dilakukan seperti training manajemen kelas dan resolusi bentrok bagi guru.
"Implementasi sistem laporan dan penanganan kejadian kekerasan di sekolah, program support psikologis untuk pembimbing nan menjadi korban kekerasan, kampanye kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghormati pekerjaan guru, penerapan hukuman norma nan tegas terhadap guru, dan kerja sama antara sekolah, orang tua, dan organisasi untuk menciptakan lingkungan nan aman," ungkap Hetifah.
Menurut dia, ini sebenarnya tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 mengatur tentang pembimbing dan dosen, di mana pembimbing mempunyai agunan pelindungan norma dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
"Selain itu Hetifah pentingnya pemahaman dan keterlibatan orang tua dalam aktivitas belajar mengajar di sekolah. Selama ini banyak orang tua menganggap tugas mendidik hanya dilakukan oleh pembimbing saja di sekolah, padahal keterlibatan orang tua sangat krusial dalam tumbuh kembang anak," jelas Hetifah.