Liputan6.com, Jakarta - Seusai dilantik menjadi personil Kabinet Merah Putih, sebanyak empat menteri dari Nahdlatul Ulama (NU) datang ke gedung PBNU. Mereka meminta restu dan angan dari Rais Aam, KH Miftachul Akhyar, dan Katua Umum (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Keempat menteri itu ialah Menteri Agama (Menag) Prof. Nasaruddin Umar, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Menteri P2MI) Abdul Kadir Karding, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPA) Arifatul Choiri Fauzi. Pertemuan itu berjalan di Lantai 4, Gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2024) sore.
Pertemuan di ruang kerja Rais Aam itu, berjalan tertutup. Usai pertemuan selama kurang lebih satu jam, Menag Nasaruddin mengatakan, dirinya datang untuk meminta restu kepada PBNU sebelum menjalankan tugas-tugas di Kementerian Agama (Kemenag). Rais Syuriyah PBNU ini menempati posisi nan ditinggalkan Gus Yaqut Cholil Qaumas.
Bagi Prof Nasar, pertemuan itu seperti silaturahmi antara anak kepada orang tua.
"Kita sebagai anak-anak NU tentu sangat lazim jika kita sowan kepada orang tua gimana langkah mendapatkan sesuatu dari Allah, apa itu musibah alias sebaliknya," ujar eks Wakil Menteri Agama itu.
"Jadi salah satu syukur itu adalah mengungkapkan perihal itu kepada orang tua. Kepada NU sebagai lembaga nan sangat berjasa di Republik ini. Kita bangga bahwa kita ini adalah anak-anak NU dipercaya oleh bangsa dan negara mengemban amanah di kabinet ini," kata pengasuh banyak rubrik di sejumlah media nasional ini.
Sowan, kata Nasaruddin, itu lebih mahal daripada uang.
“Kita di pesantren diajarkan berakhlakul karimah. Kita minta doa. Doa itu senjatanya orang beriman,” tambahnya.