Bapanas gandeng mahasiswa tumbuhkan perilaku stop boros pangan

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
mahasiswa perlu untuk bersama-sama mengambil peran dalam rumor susut dan sisa pangan

Jakarta PinangRaya - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggandeng mahasiswa untuk membantu menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengurangi perilaku royal pangan, demi menciptakan ketahanan berkepanjangan dan efisiensi sumber daya pangan di Indonesia.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, peran generasi muda sebagai penggerak perubahan diperlukan untuk mengubah pola konsumsi nan royal pangan menjadi tidak royal pangan

"Karena itu, kita selalu sampaikan bahwa sinergi pentahelix nan mana salah satu unsurnya adalah civitas akademika, dan tentu di dalamnya juga termasuk mahasiswa perlu untuk bersama-sama mengambil peran dalam rumor susut dan sisa pangan alias food loss and waste," kata Arief dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, sinergi dengan perguruan tinggi kudu terus digencarkan untuk mengedukasi masyarakat pentingnya stop royal pangan.

Bapanas terus menggencarkan beragam program mengenai pengurangan Susut dan Sisa Pangan (SSP) alias Food Loss and Waste (FLW) untuk mengubah perilaku masyarakat agar mengurangi pemborosan pangan.

Salah satu upaya Bapanas membujuk mahasiswa untuk berkedudukan dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengurangi perilaku royal pangan, melalui Festival Literasi Budaya Pangan Berkelanjutan di Kampus UGM Yogyakarta.

Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas Nita Yulianis menekankan pentingnya sinergi dan kerjasama dengan semua pihak, salah satunya dengan mendorong peran mahasiswa sebagai generasi muda dan pemasok perubahan.

Menurut Nita, mahasiswa sebagai pemasok perubahan mempunyai peran kunci mencegah food waste, meliputi perilaku bijak dalam berbelanja dan mengkonsumsi makanan, serta menjadi percontohan (role model) bagi lingkungannya.

"Dan menjadikan rumor ini sebagai bahan kajian, praktek lapang dan pengabdian masyarakat,” tutur Nita.

Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) melalui pemanfaatan mobil logistik pangan nan dilakukan dalam corak penyaluran bantuan pangan, telah dilakukan oleh Bapanas sejak 2022 lalu.

Piloting GSP sudah diterapkan dalam lingkup Jabodetabek dan merupakan hasil kerja sama Bapanas berbareng beragam organisasi penggiat pengamanan pangan.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM Prof Yodi Mahendradhata menyebut bahwa salah satu tantangan besar nan dihadapi setiap tahun adalah jumlah limbah makanan nan terus meningkat khususnya di Yogyakarta.

Meski begitu, menurut Prof Yodi, perihal itu tidak bakal menjadi masalah terhadap lingkungan, tapi lebih pada kesiapan pangan nan berkelanjutan.

Oleh lantaran itu, dia menilai Festival Literasi Budaya Pangan Berkelanjutan dengan tema “Food for Health, Food for Planet”, menjadi sangat relevan lantaran mengangkat setidaknya tiga komponen krusial ialah keberlanjutan, kesehatan dan kesadaran.

"Saya juga berambisi semoga melalui pagelaran ini bisa menginspirasi untuk berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesehatan, baik untuk diri sendiri maupun untuk generasi mendatang," kata Prof Yodi.

Baca juga: Pemkot Padang kampanyekan Gerakan Stop Boros Pangan
Baca juga: Bapanas galakkan aktivitas stop royal pangan di Indonesia

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024

Selengkapnya
Sumber News
News