Kondisi korban kritis Gunung Lewotobi membaik, kaki kirinya harus diamputasi

Jakarta PinangRaya - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan kondisi satu orang korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur nan sempat kritis saat ini mulai membaik.

“Memang kudu diamputasi kaki kirinya dan dipasangkan pen. Kemarin kami sudah lihat dia, dan saat ini kondisinya sudah lebih baik,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam siaran konvensi pers penanganan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki nan diikuti dari Jakarta, Kamis.

Korban kritis tersebut diketahui berjulukan Afonsus (Andi/Us), penduduk Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur nan dievakuasi oleh petugas campuran ke RSUD dr Hendrikus Fernanez di Larantuka pada Senin (4/11).

Suharyanto menegaskan bahwa secara prinsip semua korban luka-luka mendapatkan perawatan medis secara ahli dan hal ini sudah menjadi komitmen dari pemerintah.

BNPB juga memastikan korban luka-luka sebanyak 63 orang, terdiri atas 31 orang luka berat dan 32 orang luka ringan. Mereka mendapatkan perawatan dari tim medis, beberapa di antaranya sudah kembali ke family masing-masing.

Hingga Kamis pagi, tim BNPB di lapangan mencatat tersisa sebanyak empat orang korban nan menjalani rawat inap di RSUD dr Hendrikus Fernandez.

Baca juga: Satu korban erupsi Gunung Lewotobi kritis kaki putus dalam perawatan
Baca juga: Mensos pastikan korban erupsi Gunung Lewotobi mendapat bantuan

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024