Sekjen PDIP: Jokowi Wis Ora Njawani

Sedang Trending 8 jam yang lalu

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sudah kehilangan kultur nan semestinya dipegang dan dijalankan sebagai orang Jawa.

Hasto mengeklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah nan menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.

Hal itu Hasto sampaikan menanggapi soal Jokowi nan secara terang-terangan mendukung Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah 2024.

"Apalagi di Jawa, jika kita lihat ungkapan rakyat nan saya temui di Jawa Tengah mengatakan, Pak Jokowi wis ora njawani (sudah tidak mengerti Jawa)," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat konvensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Menurut Hasto, Jokowi sudah tidak menunjukkan budaya Jawa nan penuh dengan pekerti luhur dan menjadi pedoman dalam bermasyarakat.

Dia juga menilai, Jokowi telah menunjukkan sikap nan arogan alias tinggi hati. Sikap Jokowi itu tak sesuai dengan salah satu falsafah Jawa yaitu ojo dumeh (sikap untuk tidak mentang-mentang).

"Kesadaran terhadap nilai-nilai, kultur tentang ojo dumeh, tentang jangan melupakan paugeran, ojo nguntal negoro, ngono ya ngono ning ojo ngono. Jadi begitu banyak falsafah," ujar Hasto.

Di sisi lain, Hasto mengaku tidak cemas dengan langkah politik Jokowi nan mendukung paslon nan berseberangan dengan PDIP di Pilkada Jawa Tengah dan Pilkada Jakarta 2024.

Hasto mengeklaim PDIP telah terbiasa berkontestasi melawan paslon nan didukung oleh koalisi gendut dan pihak penguasa. Dia percaya PDIP bisa menang melawan paslon nan didukung Jokowi dan parpol koalisi lainnya.

"Jadi strategi utama kami adalah menyatu dengan kekuatan rakyat itu sendiri. Itu nan paling-paling krusial saat ini. Dan tentu saja dengan menampilkan suatu calon nan terbaik," ucap Hasto.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengonfirmasikan bahwa ada usulan untuk memperpanjang masa kedudukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi tiga periode.

Hasto: Negara Kita Republik, Bukan Kerajaan

Sementara itu, Hasto Kristiyanto berterima kasih kepada seluruh komponen nan mendukung pasangan calon Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024. Terutama, support dari pendukung Anies Baswedan nan disebut Anak Abah.

"Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih atas support para relawan, kelompok civil society, juga rekan-rekan pers, juga di Jakarta secara unik support dari Anak Abah, Jawa Timur di Blitar belum lama dideklarasikan. Ini mencerminkan bahwa kita menghadapi satu kekuatan nan antidemokrasi," kata Hasto Kristiyanto.

Lebih lanjut, Hasto menilai, dengan adanya support tersebut menunjukkan negara Indonesia berbentuk republik bukan kerajaan.

"Kita menghadapi satu kekuatan nan mau mengingkari bahwa negara kita ini berbentuk republik. Bukan berbentuk kerajaan," tegas Hasto.

Hasto menyebut adanya aktivitas support berbareng dari rakyat merupakan salah satu sejarah dari PDIP.

"Kita mau ini jadi suatu aktivitas kerakyatan bersama. Dari situlah salah satu tugas sejarah dari PDI Perjuangan," ucap Hasto.

PDIP: Jokowi Masih Candu Kekuasaan, 20 Tahun Jadi Pejabat Belum Puas

Ketua DPP PDIP Deddy Yevry Sitorus mengkritisi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) nan turun gunung mendukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024. Deddy menganggap Jokowi masih ada pecandu kekuasaan.

"Mungkin beliau tetap pecandu kekuasaan, 20 tahun jadi pejabat dari wali kota sampai presiden tidak bisa memuaskan dahaganya akan kekuasaan," kata Deddy lewat pesan singkat, Rabu (20/11).

"Seharusnya setelah 10 tahun jadi presiden dia sudah mengerti artinya 'cukup', rupanya tidak," ujar Deddy.

Deddy menilai, ada kepentingan pribadi Jokowi mau memenangkan Ridwan Kamil di Jakarta. Dia berkata, Jokowi kangen sorot lampu kamera lantaran sudah tak lagi menjadi presiden.

"Tapi ketika dia turun kelas jadi jurkam cagub di Jakarta, artinya bukan kepentingan pribadi saja motivasinya. Tetapi syahwat kekuasaan dan sorot lampu kamera nan dia rindukan. Itu jika penilaian saya," tuturnya.

Jokowi Ikut Kampanye untuk Menangkan Calon nan Didukungnya di Pilkada 2024

Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) resmi menyatakan support kepada cagub-cawagub Ridwan Kamil dan Suswono di Pilkada Jakarta 2024. Dia juga bersedia ikut blusukan jika diajak Ridwan Kamil selama tetap berada di Jakarta.

"Ya (ikut blusukan), jika diundang, jika diajak," kata Jokowi di Kaizen Heritage, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024).

Menurut Jokowi, satu minggu terakhir masa kampanye adalah waktu terbaik dan paling menentukan. Sehingga diperlukan kerja keras berbareng di detik-detik terakhir.

Oleh karena itu, Jokowi menyambangi wilayah-wilayah nan pasangan calonnya dia dukung di Pilkada Serentak 2024. Dia sebelumnya juga bergerilya mengikuti kampanye cagub-cawagub Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Purwokerto, Banyumas.

"Semuanya memang di tahap terakhir seperti ini kudu bekerja keras. Saya datang lantaran memang saya mendukung," ujar Jokowi.

"Di Jawa Tengah juga, saya datang lantaran saya mendukung. Saya diundang ke Jakarta, saya datang lantaran saya mendukung," terangnya.

Lebih lanjut, dia mengaku ada pasangan calon (paslon) di wilayah lain nan juga didukung di Pilkada Serentak 2024. Namun, waktu nan sempit tak memungkinkan Jokowi untuk menyambangi mereka satu-persatu.

"Ada (daerah lain), tapi kan waktunya enggak mungkin kan saya datangin semuanya," ujar Jokowi.

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Selengkapnya
Sumber Politik
Politik