Sudinkes Jaksel tangani 655 pengidap HIV melalui pengobatan ARV

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
SETIA ini dapat mendukung masyarakat mencari tahu status HIV mereka dimana saja dan kapanpun mereka siap lantaran sifatnya nan mudah, cepat, dan tentunya berkarakter privasi

Jakarta PinangRaya - Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan menangani sebanyak 655 orang pengidap "Human Immunodeficiency Virus" (HIV) melalui pengobatan Antiretroviral (ARV) untuk menghalang pertumbuhan virus.

Yudi mengatakan pada 2024, di sejumlah akomodasi kesehatan wilayah Jakarta Selatan telah dilakukan pemeriksaan (skrining) HIV pada 73.048 orang.

Dari jumlah tersebut, terdapat penambahan kasus baru HIV positif sebanyak 855 orang.

"Dari 855 orang, itu nan menjalani pengobatan sebanyak 655 orang," ujarnya.

Kemudian, salah satu terobosan penanganan HIV-AIDS juga dilakukan oleh Puskesmas Mampang Prapatan nan menjadi wakil Jakarta Selatan dalam lomba Konvensi Mutu Tingkat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2024.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Puskesmas Mampang Prapatan, Pratama Kurnia Dewi mengatakan pihaknya membikin penemuan Self Test HIV-AIDS (SETIA) sebagai upaya meningkatkan pemeriksaan HIV-AIDS secara mandiri, khususnya bagi populasi kunci.

"SETIA ini dapat mendukung masyarakat mencari tahu status HIV mereka dimana saja dan kapanpun mereka siap lantaran sifatnya nan mudah, cepat, dan tentunya berkarakter privasi," ujar Dewi.

Inovasi ini memberikan kebebasan kepada pasien memeriksakan dirinya tanpa perlu cemas nantinya timbul stigma dari lingkungannya.

"Capaian sejak tahun 2021 semakin meningkat dan luas menjangkau para populasi kunci untuk melakukan tes mandiri HIV-AIDS," tambahnya.

Ia menambahkan Puskesmas Mampang Prapatan juga menyiapkan paket komplit untuk optimasi pengendalian HIV-AIDS melalui penemuan TERATAI.

TERATAI merupakan akronim dari ODHIV mengetahui statusnya, ODHIV mendapatkan pengobatan ART, ODHIV on ART tersupresi virusnya dengan strategi trIple 95.

"Inovasi ini mencakup edukasi, pengingat minum obat, pengingat pemeriksaan laboratorium berkala, dan penyampaian hasil laboratorium secara otomatis," jelasnya.

Ia menambahkan, seluruh penemuan ini dilakukan untuk upaya mendukung sasaran eliminasi HIV-AIDS di tahun 2030, nan juga dituangkan di dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs-3.3).

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024

Selengkapnya
Sumber News
News